Kapulaga yang Ditanam di Pangandaran Belum Jelas Asal-usulnya, Tapi Jadi Salah Satu Sentra Produksi di Jabar

- 11 Maret 2023, 00:11 WIB
Kordinator Tanaman Obat Direktorat Sayuran Tanaman Obat Dirjen Hortikultura, Ernawati, seusai melaksanakan bimtek kawasan tanaman obat kapulaga di Kabupaten Pangandaran, Kamis 8 Maret 2023.*
Kordinator Tanaman Obat Direktorat Sayuran Tanaman Obat Dirjen Hortikultura, Ernawati, seusai melaksanakan bimtek kawasan tanaman obat kapulaga di Kabupaten Pangandaran, Kamis 8 Maret 2023.* /kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

Dalam pertanaman atau pun budidaya apapun komoditas tanaman, lanjut Restu, biasanya ada serangan dari organisma pengganggu tanaman atau penyakit tanaman. Maka narasumber memberikan teknik atau strategi untuk pengendalian OPT.

Baca Juga: Kenali Orang dengan Karakter Introvert Ketika Sedang Berbicara, Berikut 5 Ciri-cirinya

"Sehingga dalam penanganan gangguan produksi tanaman itu perlu strategi bagaimana pascapanennya, pengolahan pascapanennya itu nanti bagaimana menangani hasil produksi, serta perlu membangun kemitraan antara PT BUMP Kapulaga Berkah Pangandaran dengan pihak eksportir dari CV Suarna Indo Semesta," ujarnya.

Restu menambahkan, beberapa waktu lalu sempat datang pihak eksportir ke Pangandaran dengan tujuan untuk mengajak kerja sama jual beli, supaya petani atau pun pelaku usaha di Pangandaran bisa langsung pemotong rantai pasokan. Diharapkan harga yang di terima petani lebih baik dari harga yang diterima saat ini, namun prosesnya masih dalam tahapan karena belum ditandatangani kontrak kerjasamanya, hanya baru sebatas komunikasi awal.

”Saya dari pihak Dinas Pertanian Pangandaran, berharap ke depan semua pihak yang terlibat, baik itu petani, petugas pendamping penyuluh, POPT dari pihak Asosiasi atau pun dari BUMP serta Dinas dan Kementerian terjalin sinergi, komunikasi terus berjalan secara baik, yang jelas kemajuan pembangunan sektor hortikultura Kabupaten Pangandaran," ujarnya.

Sementara itu Direktorat Perlindungan Gortikultura Ginting Tripamungkas mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan diadakannya bimtek untuk meningkatkan kapasitas petani kapulaga, terutama di Pangandaran ini untuk lebih meningkatkan kemampuan di dalam mengatasi mengendalikan serangan organik tumbuhan yang ada di wilayahnya.

Baca Juga: Patungan Beli Sepatu untuk Bantu Temannya, Sikap Siswa Kelas VIII B SMPN 3 Kota Tasikmalaya Viral di Medsos

"Terutama kami mengedepankan adanya pengendalian secara ramah lingkungan. Jadi kita mengurangi adanya penggunaan pesida kimia yang di harapkan nantinya prodaknya akan bersipat ramah lingkungan dan berdaya saing yang tinggi," katanya.

Ia berharap dengan pengendalian ramah lingkungan ini, akan semakin banyak dilakukan oleh petani. "Diperbanyak ke kelompok kelompok tani yang lain, sehingga tercipta pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah