Kapulaga yang Ditanam di Pangandaran Belum Jelas Asal-usulnya, Tapi Jadi Salah Satu Sentra Produksi di Jabar

- 11 Maret 2023, 00:11 WIB
Kordinator Tanaman Obat Direktorat Sayuran Tanaman Obat Dirjen Hortikultura, Ernawati, seusai melaksanakan bimtek kawasan tanaman obat kapulaga di Kabupaten Pangandaran, Kamis 8 Maret 2023.*
Kordinator Tanaman Obat Direktorat Sayuran Tanaman Obat Dirjen Hortikultura, Ernawati, seusai melaksanakan bimtek kawasan tanaman obat kapulaga di Kabupaten Pangandaran, Kamis 8 Maret 2023.* /kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PRIANGAN - Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar bimbingan teknis (Bimtek) kawasan tanaman obat kapulaga di Kabupaten Pangandaran.

Acara berlangsung di Sekretariat Nasional Badan Usaha Milik Petani (BUMP) Korwil Provinsi Jawa Barat, Dusun Sidahurip RT 02 RW 05 Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Kamis 9 Maret 2023.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Dinas Pertanian, Restu Gumilar, mengatakan bimtek digelar dalam rangka mendorong pembangunan pertanian di sektor hortikultura, hususnya  komoditi tanaman obat kapulaga dan mendorong penumbuhan pengembangan kawasan kawasan kampung horti.

Baca Juga: Libur Akhir Pekan Ini Pangandaran Akan Diguncang Artis Ibu Kota, Dua Hari Berturut-turut Digelar Karnaval SCTV

”Pangandaran itu adalah salah satu sentra penghasil kapulaga di Jawa Barat, dan diantaranya sentra produksi di Kabupaten Pangandaran paling besar adalah di Kecamatan Langkaplancar. Bahkan di kecamatan lain juga sebetulnya banyak tanaman kapulaganya,” kata Restu saat diwawancarai kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan di Sekretaris BUMP Pangandaran.

Menurut Restu, berdasarkan catatan kurang lebih sekitar 6000 hektare area tanaman kapulaga dengan produksi rata-rata setiap tahunnya di angka 1.500 ton kapol kering se-Kabupaten Pangandaran.

”Jadi kapulaga yang ditanam di Kabupaten Pangandaran saat ini belum jelas asal usulnya, misalkan durian itu kan ada durian montong, ada durian musangking. Nah kapol di Pangandaran ini, kapol apa? hanya sebatas pengakuan dari masyarakat katanya kapol malabar varietasnya," ujarnya.

Dalam pertanaman atau pun budidaya apapun komoditas tanaman, lanjut Restu, biasanya ada serangan dari organisma pengganggu tanaman atau penyakit tanaman. Maka narasumber memberikan teknik atau strategi untuk pengendalian OPT.

Baca Juga: Kenali Orang dengan Karakter Introvert Ketika Sedang Berbicara, Berikut 5 Ciri-cirinya

"Sehingga dalam penanganan gangguan produksi tanaman itu perlu strategi bagaimana pascapanennya, pengolahan pascapanennya itu nanti bagaimana menangani hasil produksi, serta perlu membangun kemitraan antara PT BUMP Kapulaga Berkah Pangandaran dengan pihak eksportir dari CV Suarna Indo Semesta," ujarnya.

Restu menambahkan, beberapa waktu lalu sempat datang pihak eksportir ke Pangandaran dengan tujuan untuk mengajak kerja sama jual beli, supaya petani atau pun pelaku usaha di Pangandaran bisa langsung pemotong rantai pasokan. Diharapkan harga yang di terima petani lebih baik dari harga yang diterima saat ini, namun prosesnya masih dalam tahapan karena belum ditandatangani kontrak kerjasamanya, hanya baru sebatas komunikasi awal.

”Saya dari pihak Dinas Pertanian Pangandaran, berharap ke depan semua pihak yang terlibat, baik itu petani, petugas pendamping penyuluh, POPT dari pihak Asosiasi atau pun dari BUMP serta Dinas dan Kementerian terjalin sinergi, komunikasi terus berjalan secara baik, yang jelas kemajuan pembangunan sektor hortikultura Kabupaten Pangandaran," ujarnya.

Sementara itu Direktorat Perlindungan Gortikultura Ginting Tripamungkas mengatakan, pihaknya menyambut baik dengan diadakannya bimtek untuk meningkatkan kapasitas petani kapulaga, terutama di Pangandaran ini untuk lebih meningkatkan kemampuan di dalam mengatasi mengendalikan serangan organik tumbuhan yang ada di wilayahnya.

Baca Juga: Patungan Beli Sepatu untuk Bantu Temannya, Sikap Siswa Kelas VIII B SMPN 3 Kota Tasikmalaya Viral di Medsos

"Terutama kami mengedepankan adanya pengendalian secara ramah lingkungan. Jadi kita mengurangi adanya penggunaan pesida kimia yang di harapkan nantinya prodaknya akan bersipat ramah lingkungan dan berdaya saing yang tinggi," katanya.

Ia berharap dengan pengendalian ramah lingkungan ini, akan semakin banyak dilakukan oleh petani. "Diperbanyak ke kelompok kelompok tani yang lain, sehingga tercipta pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.

Kordinator Tanaman Obat Direktorat Sayuran Tanaman Obat Dirjen Hortikultura, Ernawati, menyampaikan beberapa materi yaitu pengenalan paritas dan bagaimana pelepasan paritas untuk kapulaga, Pengelolaan Organis Pengganggu Tumbuhan (OPT) dari direktorat perlindungan. Selanjutnya kebijakan dari direktorat pengolahan dan pemasaran hasil hortiltura.

"Kami menyampaikan tiga materi di depan peserta sebanyak 50 orang yang terdiri dari petani 40 orang, dari OPT 2 Orang, dari PPL 3 orang, dan dari dinas 3 orang peserta yang hadir hari ini," ucapnya.

Baca Juga: Laga Tunda Persib vs Persija Digelar 31 Maret 2023. Kesempatan Maung Bandung untuk Kejar PSM Makassar

Selain itu, untuk bantuan para petani, pihaknya telah melaksanakan dari tahun ke tahun karena memang di Pangandaran sentra kapulaga. Adapun bantuan yang di berikan untuk kapulaga yaitu saprodi dan pupuk MPK, POC, PHC, serta kalo tahun lalu ada PTOC. Sedangkan di tahun ini ada asam humat.

"Tujuan kami memberikan bimtek ini, untuk peningkatan kapasitas petani dan pelaku usaha supaya mereka paham terkait bagaimana cara budidayanya, pengenalan paritasnya, mau melepas paritasnya seperti apa, pengelolaan OPT nya apabila terserang penyakit di lahan," ujar dia.***



 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah