"Permasalahan yang terkait dengan lingkungan misalnya masalah penanganan sampah di Kota Tasikmalaya menjadi salah satu program utamanya, tapi tidak ada solusi yang konkret dan malah banyak menimbulkan permasalahan baru," ujarnya menambahkan.
Contohnya, lanjut Ilham, pembentukan Satgas Resik yang tidak jelas arah dalam manajemen kerjanya dan malah banyak menghabiskan anggaran saja ketimbang mempercepat penanganan sampah. "Maka hal tersebut juga akan berdampak buruk terhadap lingkungan, perairan, sistem drainase dan kualitas air yang tercemar," ujarnya.
Lanjut Ilham, permasalahan sosial, walaupun menurut data yang di publikasikan oleh Badan Pusat Statistika Jawa Barat terakhir Kota Tasikmalaya menjadi kota termiskin ketiga di Jawa Barat, mengalami penurunan persentase dari tahun sebelumnya, tapi tidak punya indikator yang jelas terkait hal itu. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang paling mengerikan apalagi di wilayah perkotaan yang notabene banyak sekali program dan lapang pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: 92.775 KPM di Kota Tasikmalaya Terima Bantuan Pangan Non Tunai 2023
Namun sampai saat ini tidak ada perubahan yang signifikan apabila dibandingkan dengan anggaran dan juga waktu yang telah dihabiskan. "Potret problem sosial yang terjadi yang biasa dijumpai adalah dengan banyaknya anak jalanan yang kerap kita temui di setiap persimpangan jalan, masalah sosial yang selanjutnya ialah mengenai tingkat pengangguran yang masih tinggi," katanya.
Selajutnya, kata Ilham, masalah sosial mengenai tindakan kriminal seperti geng motor yang kerap menyerang masyarakat kala malam hari. Selain itu, terkait dengan pendidikan menjadi sorotan karena sangat rendah dan terdapat sekitar 114 ribu jiwa di Kota Tasikmalaya yang tidak mengenyam pendidikan.
"Hal itu sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat terkait dengan kemajuan sumber daya manusia. Ditambah fasilitas pendidikan yang kurang memadai dan akan berdampak kepada kualitas pendidikan di Kota Tasikmalaya," ucap Ilham.