Begini Penampakan Sekda Kota Tasikmalaya Disandera, Aksi Mahasiswa Sempat Ricuh Saat Memaksa Ingin Masuk Hotel

- 13 Maret 2023, 20:24 WIB
Para pengunjuk rasa menyandera Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan dengan memaksa Ivan naik kendaraan bak terbuka yang digunakan massa aksi untuk mengangkut sound sistem, saat unjuk rasa di depan Hotel Grand Metro di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Senin 13 Maret 2023.*
Para pengunjuk rasa menyandera Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan dengan memaksa Ivan naik kendaraan bak terbuka yang digunakan massa aksi untuk mengangkut sound sistem, saat unjuk rasa di depan Hotel Grand Metro di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Senin 13 Maret 2023.* /kabar-priangan.com/Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya ngontrog Hotel Grand Metro di Jalan HZ Mustofa, Kota Tasikmalaya, Senin 13 Maret 2023. Mereka menuntut agar Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah menemui massa aksi karena di hotel tersebut sedang berlangsung musrenbang yang dihadiri oleh Cheka.

Aksi sempat ricuh, saling lempar gelas plastik bekas air mineral dan saling dorong. Bahkan ada saling melayangkan tinju antara massa dengan aparat kepolisian saat mahasiswa memaksa ingin masuk hotel karena Cheka tidak kunjung menemui mahasiswa di depan hotel tersebut.

Akibat jalur HZ Mustofa ditutup oleh para pengunjuk rasa, arus lalulintas di sepanjang Jalan HZ mustofa macet. Kepulan asap hitam juga terus mengepul dari ban yang dibakar massa. Sejumlah perwakilan mahasiswa saling bergantian berorasi mengecam kinerja Pj Wali Kota yang dinilai tidak berjalan sesuai janjinya pada pengambilan sumpah jabatan sebagai Pj Wali Kota Tasikmlaya di Gedung Sate Kota bandung pada 14 November 2022.

Baca Juga: Puluhan Anggota PMII Lakukan Unjuk Rasa, Korlap: Tolong Kemendagri Evaluasi Kinerja Pj Wali Kota Tasikmalaya!

Tak hanya itu, massa aksi juga sempat menyandera Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan. Para mahasiswa memaksa Ivan naik kendaraan bak terbuka yang digunakan massa aksi mengangkut sound system. Ia pun disandera untuk bersama-sama ke Bale Kota Tasikmalaya menemui Pj Wali Kota Tasikmalaya yang tidak mau menemui massa aksi di lokasi aksi di depan hotel.

Dalam tuntutannya, Ketua PMII Kota Tasikmalaya Muhammad Satriana Ilham mengatakan, selama 100 hari sudah pemerintahan Cheka berjalan, permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, reformasi biroksasi yang menjadi program utama Pj Wali Kota. Namun dari awal mulai bekerja sampai sekarang belum juga terselesaikan.

Padahal, lanjutnya, permasalahan di atas merupakan langkah awal Cheka selama 100 kerjanya dan wajib hukumnya untuk segera diselesaikan. "Selama 100 hari menjabat sebagai Pj Wali Kota Tasikmalaya tidak ada satu pun langkah yang bisa dijadikan sebagai indikator keberhasilan Bapak Cheka Virgowansyah," kata Ilham di lokasi aksi.

Baca Juga: Hasil Akhir Persebaya Vs Persib, Maung Bandung Tak Dapat Manfaatkan Hasil Laga Persita-PSM, Ini Klasemennya  

"Permasalahan yang terkait dengan lingkungan misalnya masalah penanganan sampah di Kota Tasikmalaya menjadi salah satu program utamanya, tapi tidak ada solusi yang konkret dan malah banyak menimbulkan permasalahan baru," ujarnya menambahkan.

Contohnya, lanjut Ilham, pembentukan Satgas Resik yang tidak jelas arah dalam manajemen kerjanya dan malah banyak menghabiskan anggaran saja ketimbang mempercepat penanganan sampah. "Maka hal tersebut juga akan berdampak buruk terhadap lingkungan, perairan, sistem drainase dan kualitas air yang tercemar," ujarnya.

Lanjut Ilham, permasalahan sosial, walaupun menurut data yang di publikasikan oleh Badan Pusat Statistika Jawa Barat terakhir Kota Tasikmalaya menjadi kota termiskin ketiga di Jawa Barat, mengalami penurunan persentase dari tahun sebelumnya, tapi tidak punya indikator yang jelas terkait hal itu. Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang paling mengerikan apalagi di wilayah perkotaan yang notabene banyak sekali program dan lapang pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: 92.775 KPM di Kota Tasikmalaya Terima Bantuan Pangan Non Tunai 2023

Namun sampai saat ini tidak ada perubahan yang signifikan apabila dibandingkan dengan anggaran dan juga waktu yang telah dihabiskan. "Potret problem sosial yang terjadi yang biasa dijumpai adalah dengan banyaknya anak jalanan yang kerap kita temui di setiap persimpangan jalan, masalah sosial yang selanjutnya ialah mengenai tingkat pengangguran yang masih tinggi," katanya.

Selajutnya, kata Ilham, masalah sosial mengenai tindakan kriminal seperti geng motor yang kerap menyerang masyarakat kala malam hari.  Selain itu, terkait dengan pendidikan menjadi sorotan karena sangat rendah dan terdapat sekitar 114 ribu jiwa di Kota Tasikmalaya yang tidak mengenyam pendidikan.

"Hal itu sangat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat terkait dengan kemajuan sumber daya manusia. Ditambah fasilitas pendidikan yang kurang memadai dan akan berdampak kepada kualitas pendidikan di Kota Tasikmalaya," ucap Ilham.

Baca Juga: Kejuaraan Tenis Meja Munggahan Cup: 'All Surya Kencana Final' Sajikan Duel Alot dan Menegangkan

Terkait dengan reformasi birokrasi Pemerintahan Kota Tasikmalaya, birokasi di setiap OPD Kota Tasikmalaya dipandang banyak sekali permasalahannya. Hal ini akan memengaruhi
terhadap kinerja dari setiap dinas yang ada. Pengangkatan kepala dinas-dinas yang ada di Kota Tasikmalaya banyak mengandung muatan politis.

"Berdasarkan catatan catatan buruk di atas, PMII Kota Tasikmalaya memandang bahwa Pj
Wali Kota Tasikmalaya perlu dievaluasi secara besar-besaran untuk meminimalisir kerusakan
birokrasi Pemerintah Kota Tasikmalaya dan menghambat kemajuan Kota Tasikmalaya," ujarnya.

Sementara itu Korlap Aksi Heru Muchtar mengatakan, terkait dengan perda tata nilai karena Kota Tasikmalaya merupakan daerah yang notabane kota santri, namun dengan adanya aturan tersebut masih belum bisa menyelesaikan beberapa permasalahan yang terjadi. Salah satunya mengenai penyebaran minuman keras, judi online, porstusi online, pergaulan bebas dan kekerasan seksual.

Puluhan mahasiswa mendatangi Hotel Grand Metro Kota Tasikmalaya menuntut Pj Wali Kota Tasikmalaya yang sedang melakukan musrenbang di lokasi tersebut untuk menemui massa aksi.*
Puluhan mahasiswa mendatangi Hotel Grand Metro Kota Tasikmalaya menuntut Pj Wali Kota Tasikmalaya yang sedang melakukan musrenbang di lokasi tersebut untuk menemui massa aksi.*

Dalan hal proyek pembangunan, Pemerintah Kota Tasikmalaya terus gencar melakukan pembangunan infrastruktur dalam upaya untuk memenuhi penunjang kebutuhan daerah. Namun pembangunan proyek yang dilakukan pemerintah memberikan dampak buruk terhadap kelestarian lingkungan, contohnya tidak memperhatikan saluran air atau irigasi yang mengakibatkan genangan di ruas jalan.

Baca Juga: Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Sidang Dewan Kehormatan, Diduga Lakukan Pelecehan terhadap ‘Wanita Emas’

"Pembangunan yang tidak sesuai dengan wilayah yang sudah ditetapkan di dalam RDTR dan RTRW. Mengingat Kota Tasikmalaya mempunyai megaproyek nasional yaitu Tol Gedebage-
Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) maka perlu adanya perencanaan dalam melakukan pembangunan yang sesuai peraturan dan tidak berdampak buruk terhadap sosial, ekonomi dan lingkungan," ujarnya.

"Kami juga meminta Pj Wali Kota dan Dinas PUPR untuk melakukan pengawasan dalam pelaksaan pembagunan Tol tersebut," ucap Heru.

Mengenai kesehatan, saat ini pun masih menjadi masalah yang belum bisa diselesikan dengan baik. Baik dari jaminan kesehatan ibu hamil, bayi dalam kandungan, pemenuhan kebutuhan gizi. Sehingga berdampak terhadap meningkatnya stunting. "Masalah stunting ini tengah menjadi pembahasan yang serius karena tidak sedikit kasus stunting masih ditemui di Kota Tasikmalaya," katanya.

Baca Juga: BSI Salurkan KUR 2023. Simak Keunggulan, Jenis, Syarat, dan Cara Pengajuannya di Sini!

Pemkot Tasikmalaya juga dinilai tidak mempunyai inovasi dalam memajukan produk UMKM. Ditambah dengan tidak berfunsinya Gedung Pusat Promosi dan Pemasaran Tasikmalaya yang malah dibiarkan terbelengkalai.

"Meski potensi di bidang industri dan perdagangan, tetapi Kota Tasikmalaya juga mempunyai potensi di bidang pertanian karena banyak sekali warga yang bekerja sebagai buruh tani. Sayangnya lahan pertanian di Kota Tasikmalaya banyak dialihfungsikan dan ini akan berdampak buruk bagi kondisi pertanian di Kota Tasikmalaya," tutur Heru.

Dengan segudang permasalahan tersebut, lanjut Heru, pihaknya mendesak Pj Wali Kota Tasikmalaya untuk segera menyelesaikan reformasi birokrasi, bersihkan korupsi kolusi nepotisme (KKN), selesaikan permasalahan sistem ekonomi, permasalahan lingkungan termasuk mengenai sampah, aliran sungai, sistem drainase, dan menindak tegas pelanggar lingkungan," ujar Heru.

"Selain itu, pendidikan, pengangguran, kemiskinan, anak jalanan, pengemis, masalah stunting, manajemen rumah sakit, awasi megaproyek Tol Getaci dan sederet permasalahan lainnya," kata Heru.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x