Munggahan Dengan Makan Baso Aci di Garut Pecahkan Rekor MURI

- 20 Maret 2023, 19:06 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan menerima medali dan sertifikat Rekor MURI dari perwakilan MURI pada kegiatan Keramasan Sambil Makan Baso Aci yang merupakan bagian dari kegiatan Festival Baso Aci Garut yang dilaksankan selama tiga hari di Alun-alun Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menerima medali dan sertifikat Rekor MURI dari perwakilan MURI pada kegiatan Keramasan Sambil Makan Baso Aci yang merupakan bagian dari kegiatan Festival Baso Aci Garut yang dilaksankan selama tiga hari di Alun-alun Garut. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Menjelang bulan puasa, di berbagai tempat terdapat sebuah kebiasaan unik yakni kumpul-kumpul dan makan bareng. Biasanya tradisi ini disebut dengan istilah keramasan yang dilakukan jelang munggahan. 

Ada hal unik yang dilakukan masyarakat Kabupaten Garut dimana acara keramasan diisi dengan kegiatan makan baso aci bareng. Tak tanggung-tanggung, kegiatan ini diikuti lebih dari seribu orang yang berasal dari berbagai kalangan.

Kegiatan yang dilaksanakan di kawasan Alun-alun Garut atau Lapang Otista ini, diprakarsai oleh komunitas Vortable sebagai rangkaian kegiatan Festival Baso Aci 2023. Selain masyarakat umum, kegiatan ini juga diikuti Bupati Garut, Kepala Kemenag Garut, serta unsur Forkopimda lainnya. 

Baca Juga: Kemenag Garut: Meski ONH Naik Tak ada Jemaah Calhaj Mengundurkan Diri

Penyelenggaran Festival Baso Aci Garut 2023, Dhani Omar Dien, menyebutkan mulai tahun ini di Kabupaten Garut akan ada kegiatan keramasan sambil makan baso aci setiap menjelang munggah. 

Kegiatan ini akan dijadikan agenda tahunan yang diharapkan bisa lebih meningkatkan memperkenalkan baso aci khas Garut kepada masyarakat luas.

Menurut Dhani, ada beberapa hal yang tentunya menjadi alasan kenapa makan baso aci akan dijadikan agenda tahunan setiap kali menjelang munggah di Garut. Pertama, menjelang munggahan biasanya banyak warga Garut yang tinggal di luar kota menyempatkan diri untuk pulang kampung. 

Baca Juga: Kemenag Garut: Meski ONH Naik Tak ada Jemaah Calhaj Mengundurkan Diri

Selain untuk ikut munggahan dengan keluarga besar di kampung halaman, imbuhnya, kedatangan mereka juga biasanya untuk melakukan ziarah ke makam anggota keluarganya yang sudah meninggal dan ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun bagi warga Garut.

"Setiap menjelang munggahan, di Garut juga ada kebiasaan ngumpul baik dengan sesama anggota keluarga maupun dengan rekan yang biasa disebut keramasan. Acara keramasan biasanya diisi kegiatan saling meminta maaf serta botram atau makan bareng," ujar Dhani, Senin, 20 Mei 2023.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x