48 Napi Teroris di Jabar Ikrar Kembali ke Pangkuan NKRI

- 27 Maret 2023, 15:30 WIB
Dua napi tindak pidana terorisme asal Sumatera Barat dan Jakarta, mengucapkan ikrar setia NKRI di aula Lapas Kelas IIB Garut, Senin, 27 Maret 2023. Acara ikrar setia NKRI ini juga disaksikan perwakilan Kanwil Kemenkumham Jabar, BNPT, Densus 88, Kemenag, serta unsur lainnya.
Dua napi tindak pidana terorisme asal Sumatera Barat dan Jakarta, mengucapkan ikrar setia NKRI di aula Lapas Kelas IIB Garut, Senin, 27 Maret 2023. Acara ikrar setia NKRI ini juga disaksikan perwakilan Kanwil Kemenkumham Jabar, BNPT, Densus 88, Kemenag, serta unsur lainnya. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

Napi yang telah berikrar untuk setia kepada NKRI imbuh Gunawan diharapkan benar-benar mau kembali ke pangkuan NKRI dan menyadari kesalahan yang telah dilakukannya. Jangan sampai seusai menjalani masa tahanan nanti, mereka kembali berkomunikasi dan bergabung dengan kelompok teroris dan kembali berkhianat terhadap NKRI.

Baca Juga: Spanduk Kritikan Jalan Rusak di Garut yang Ditujukan ke Gubernur Jabar Lenyap

Diungkapkannya, program pembinaan terhadap para napi tindak pidana terorisme ini tidak hanya dilaksanakan pihak Lapas akan tetapi juga melibatkan unsur lainnya seperti BNPT, Densus 88, serta yang lainnya. Program pembinaan pun tidak dilakukan asal-asalan tapi harus berdasarkan beberapa pertimbangan termasuk indikator tingkat kesadaran napi. 

"BNPT dan Densus memiliki indikator apakah napi yang akan mendapatkan pembinaan statusnya masih merah atau tidak? Ini menjadi salah satu pertimbangan dalam penentuan apakah napi tersebut sudah layak mendapatkan pembinaan dan ikrar setia NKRI atau belum?," ucapnya.

Bahkan BNPT dan Densus 88, tutur Gunawan masih akan terus melakukan pengawasan terhadap napi terorisme yang sudah selesai menjalani masa hukuman dan kembali ke kampung halamannya. Apabila diketahui masih mendekat atau menjalin komunikasi dengan jaringan teroris, berarti masih ada indikasi dan yang bersangkutan akan ditangkap kembali. 

Baca Juga: Universitas Garut Kurangi SKS agar Fokus Ibadah di Bulan Suci Ramadan

Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Iwan Gunawan Wahyudi, menambahkan Muhammad Fadil dan Saepul merupakan napi tindak pidana terorisme terakhir yang saat ini ada di Lapas Kelas IIB Garut. Selain kedua orang tersebut, saat ini seluruh napi teroris yang menjalani hukuman di Lapas Kelas IIB Garut sudah bebas.

"Alhamdulillah di momentum bulan Ramadan ini ada dua napi tindak pidana teroris di Lapas ini yang telah benar-benar sadar dan mau berikrar setia terhadap NKRI. Kami harapkan ketika nanti mereka sudah berada di tengah masyarakat bisa menjadi pelopor atau menjadi corong pemerintah bahwa Islam itu tidak seperti yang selama ini banyak digambarkan orang-orang luar," ujar Iwan.

Mantan napi teroris yang telah mendapatkan pembinaan, kata Iwan, harus bisa menjelaskan bahwa Islam tidak identik dengan kekerasan dan kebencian. Islam itu penuh rahmatan lil alamin, penuh dengan kasih sayang, dan cinta damai. 

Baca Juga: Mabuk dan Membawa Senjata Tajam, Seorang Pemuda di Garut Diamankan Polisi

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x