Baca Juga: 5 Tempat Makan di Tasikmalaya untuk Keluarga yang Murah dan Lagi Hits, Rajanya Wisata Kuliner!
Eli memproduksi gamis setiap harinya untuk dijual di Pasar Ramadan dan disuplay ke kota-kota besar. Seperti Tamrin City, Banjarmasin, dan Solo.
"Sekarang penjualan masih sepi, pedagang yang lain juga sama. Mungkin karena sepuluh hari lagi ke Lebaran. Kalau biasanya kan, tujuh hari sebelum lebaran," ucap Eli kepada wartawan.
Eli mengaku bahwa dirinya tetap ditarik uang sebesar Rp 400 ribu setiap harinya.
"Iya tiap bayar Rp 400 ribu, kemarin juga sama, itu tidak bisa dicicil. Harus bayar segitu, padahal penjualannya masih sepi. Yang lebih parah, teman saya, baru laku 2 pcs tetap harus bayar Rp 400 ribu," jelasnya.
Untuk menutupi pengeluaran, Eli bersyukur memiliki empat orang Reseller yang membantu penjualannya selama Pasar Ramadan.
"Alhamdulillah, terbantu sama empat orang Reseller. Mereka sama berjualan di Pasar Ramadan," ucapnya.
Hal yang sama dirasakan oleh Faris Tajul, salah seorang penjual celana pria di Pasar Ramadan. Faris dimintai biaya sebesar Rp 400 ribu setiap harinya.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Sumedang yang Terkenal Murah dan Lagi Hits, Cocok untuk Bukber Ramadhan