Network
KABAR PRIANGAN - Sebanyak 2.491 orang pemegang hak pilih yang sudah meninggal dunia warga Kota Banjar berpotensi menerima undangan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Banjar, Irfan Saeful Rohman, Selasa 2 Mei 2023, potensi orang yang telah meninggal dunia menerima udangan pencoblosan Pemilu 2024 tersebut terbuka lebar, jika nama orang meninggal dunia tersebut sampai ditetapkan menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024.
"Kami, Bawaslu Kota Banjar sudah berkirim surat dan memberikan peringatan kepada KPU Kota Banjar, agar pemegang hak pilih orang yang sudah meninggal dunia dan terungkap saat coklit segera dicoret dari daftar pemilih Pemilu 2024 sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku. Tepatnya, sebelum ditetapkan DPT Pemilu 2024 itu," ucap Irfan.
Ditegaskan Irfan, seandainya terbukti ada orang meninggal dunia diundang hadir ke TPS Pemilu 2024, secara otomatis hal itu masuk kategori Pelanggaran Pemilu yang berakibat hukum.
Di tempat terpisah, Ketua KPU Kota Banjar, Dani Danial Muhklis, membenarkan saat coklit dan penilitian oleh Petugas Pantarlih Pemilu 2024, terungkap rekapitulasi data kematian hasil coklit totalnya sebanyak 2.491 orang.
Rincianya, sebanyak 1.496 orang meninggal dunia memiliki surat keterangan dari Desa Kelurahan, kemudian sebanyak 65 orang memiliki akta kematian dan sebanyak 930 non dokumen. "Kami sudah menyampaikan data pemilih hasil coklit ke lapangan terkait orang yang telah meninggal dunia, by name by adress ke Dinas Capilduk Banjar," ucapnya.
