Ojek Jadi Saksi Sidang Dugaan Korupsi Proyek Peningkatan Jalan di Sumedang

- 13 Juni 2023, 20:35 WIB
Sidang kasus dugaan korupsi jalan Keboncau-Kudangwangi kembali digelar di Ruang Sidang 1 Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Bandung.
Sidang kasus dugaan korupsi jalan Keboncau-Kudangwangi kembali digelar di Ruang Sidang 1 Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Bandung. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Sidang kasus dugaan korupsi pada peningkatan jalan Keboncau-Kudangwangi Sumedang kembali digelar di Ruang Sidang 1 Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor) Bandung. Selasa 13 Juni 2023.

Sidang dipimpin Hakim Ketua Eman Sulaeman SH, anggota I Akbar Isnanto SH. M.Hum dan anggota 2 Bhudi Kuswanto, SH, MH.

Agenda sidang yang dimulai sekitar pukul 15.50 wib mendengarkan keterangan para saksi yang dihadirkan terdakwa Usep Saepudin sebanyak 2 orang, yakni tokoh masyarakat Desa Kudangwangi Aan Anhari, dan Dea Sukmaji ojek pribadi terdakwa Usep Saepudin. 

Baca Juga: Destana Desa Padasari Sumedang Harus Mampu Meminimalisasi Risiko Bencana Karhutla di Kaki Gunung Tampomas

Sidang diawali dengan pertanyaan dari Zain Penasehat Hukum terdakwa Usep Saepudin yang menanyakan peran para saksi dalam kasus tersebut. 

"Saya selaku tokoh masyarakat Desa Kudangwangi, mengetahui jalan itu karena pada waktu itu membuat permohonan kepada Pemerintah Daerah Sumedang untuk membangun peningkatkan kualitas jalan Kudangwangi-Keboncau, pada saat kondisi jalan masih tanah dan bebatuan, sehingga diprioritaskan, kebetulan pada waktu saya lagi menjabat sebagai Kades Kudangwangi periode 2012-2018," ucapnya.

Aan menjelaskan, motif mengajukan jalan tersebut karena kondisi jalan pada waktu itu memprihatinkan dan sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat, menjadi prioritas pertama dalam menunjang ekonomi, dan menjadi satu-satunya untuk melancarkan perjalanan mengangkut hasil pertanian.

Baca Juga: Cerita di Balik Keberhasilan Kabupaten Sumedang Hingga Mampu Mendulang Banyak Prestasi

"Beban kendaraan untuk mengangkut hasil pertanian hanya mobil yang biasa tidak sampai digunakan muatan mobil berat, ruas yang diperbaiki sebagian ada yang dicor dan dihotmix jumlah jalan itu 1800 meter, 1500 dicor dan 300 hotmix," ujarnya. 

Menurutnya, wilayah Desa Kudangwangi merupakan daerah rawan banjir, terutama dikala musim hujan, dan apabila terjadi kemarau kerap terjadi kekeringan. Pada bulan Februari 2021, Kudangwangi dilanda banjir yang cukup besar pada waktu itu, sampai menggenang jalan tersebut, tergenang dua hari dua malam. Katanya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x