Penghasilan Angkot di Tasikmalaya Terus Tergerus, Pemberlakuan PPDB Sistem Zonasi Bikin Semakin Ripuh

- 9 Juli 2023, 22:05 WIB
Sejumlah angkot di sekitar Terminal Pancasila Kota Tasikmalaya, Minggu 9 Juni 2023. Sejak diterapkannya sistem zonasi dalam PPDB di setiap sekolah, penghasilan para sopir angkot kian tergerus.*/kabar-priangan.com/Istimewa
Sejumlah angkot di sekitar Terminal Pancasila Kota Tasikmalaya, Minggu 9 Juni 2023. Sejak diterapkannya sistem zonasi dalam PPDB di setiap sekolah, penghasilan para sopir angkot kian tergerus.*/kabar-priangan.com/Istimewa /

KABAR PRIANGAN - Usaha transportasi umum angkutan kota (angkot) di Kota Tasikmalaya terus tergerus. Selain banyak warga yang memiliki kendaraan pribadi khususnya sepeda motor, kondisi para pemilik dan sopir angkot kian babak-belur oleh maraknya transportasi online. Sehingga moda transportasi yang pernah mengalami masa kejayaan sekira tahun 1990-2000-an itu kian ditinggalkan penumpang

Sejumlah sopir angkot mengatakan, awalnya satu-satunya yang masih menjadi harapan para pengusaha atau pemilik angkot untuk bisa menjalankan usahanya adalah penumpang anak-anak sekolah. Dengan masih bisa mengangkut anak sekolah setidaknya bisa menutupi biaya operasional khususnya untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Namun harapan tersebut nyaris pupus sejak diterapkannya sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di setiap sekolah. Dengan adanya sistem zonasi, anak-anak sekolah yang biasanya bersekolah di sejumlah sekolah dengan lokasi jauh dari rumah khususnya di sekolah favorit dan menggunakan angkot, kini tidak seperti itu lagi.

Baca Juga: Viral Masjid Perahu Wanareja Cilacap yang Unik dan Megah (2): Pengunjung Mengalir dari Jauh, Banyak Pakai Tayo

Dadang (52), salah seorang sopir Angkot 05 Jurusan Terminal Indihiang-Terminal Pancasila, mengatakan, sejak adanya sistem zonasi di sekolah tersebut pendapatan yang ia peroleh menurun drastis. Perekonomiannya pun semakin repot. "Semakin ripuh (repot), Pak, rakyat kecil mah. Sekarang motor pribadi hampir tiap rumah punya, ojek online semakin banyak tanpa dibatasi, anak sekolah yang sekolahnya jauh sudah jarang karena ada zona," ucapnya, Minggu 9 Juli 2023.

Tadinya, lanjut Dadang, dengan masih bisa mengangkut anak sekolah, masih ada harapan untuk bisa mendapatkan penghasilan dari usahanya tersebut. "Ya lumayan saja, walaupun ongkosnya tidak penuh seperti penumpang biasa, tapi masih ada untuk menutupi bensin, bahkan bisa ada
lebihnya untuk makan anak istri. Sekarang mah susah gara-gara ada sistem zonasi," tutur Dadang,

Baca Juga: Gempa Hari Ini Magnitudo 5,5 Guncang Banda Aceh

Ditambahkan Dadang, dengan semakin sepinya penumpang sejak beberapa waktu lalu, banyak sopir atau pemilik angkot yang beralih ke usaha lain. Tak heran angkot di Kota Tasikmalaya jumlahnya kian berkurang. "Sekarang jumlah angkot tak sebanyak dulu. Ada yang beralih ke usaha lain bahkan ada juga yang menganggur," ucapnya.

Angkot 01 di Kota Tasikmalaya mengangkut penumpang anak sekolah, beberapa waktu lalu.*/kabar-priangan.com/istimewa
Angkot 01 di Kota Tasikmalaya mengangkut penumpang anak sekolah, beberapa waktu lalu.*/kabar-priangan.com/istimewa

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x