Viral Rumah Sultan Berderet di Pangauban Garut, Ternyata Pemiliknya Jalani Bisnis Beromzet Rp500 Juta Sebulan!

- 27 Juli 2023, 22:21 WIB
Salah satu rumah sultan di Kabupaten Garut Jawa Barat.*/YouTube/petualangantehmayang543
Salah satu rumah sultan di Kabupaten Garut Jawa Barat.*/YouTube/petualangantehmayang543 /

KABAR PRIANGAN - Sebuah perkampungan yaitu Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendadak viral sejak penayangan deretan rumah mewah bak rumah sultan melalui akun YouTube seorang content creator. Ternyata perkampungan tak biasa ini penduduknya menjalani bisnis serupa.

Berbeda dengan perkampungan pada umumnya, begitu memasuki kampung yang berada di kawasan Gunung Pangauban itu Anda akan langsung disuguhi pemandangan alam berdampingan dengan rumah-rumah mewah yang tren disebut rumah sultan berderet di sana.

Menurut Kepala Dusun II di Desa Jangkurang, Deni Ramdani, rumah mewah yang ada di desanya berjumlah lebih dari 50 rumah. Desain "rumah sultan" dua lantai yang berderet di Kampung Pangauban pun tergolong desain terkini dengan pilar-pilar tinggi menjulang, mulai desain minimalis sampai desain mewah dengan pagar besi tempa dengan cat berwarna emas.

Baca Juga: Pemkab Garut Siapkan Asuransi Tani untuk Minimalisasi Dampak Kemarau

Para pemilik rumah memiliki bisnis serupa

Saat ditanya, Deni Ramdani menjelaskan bahwa para pemilik rumah mewah tersebut menjalani bisnis yang sama yaitu perajin tas. "Itu milik bos tas. Memang jumlahnya banyak di Pangauban," ujarnya dilansir akun YouTube Petualangan Teh Mayang.

Para bos tas yang mempunyai rumah bak sultan itu adalah warga setempat yang menekuni usaha pembuatan tas sejak lama. "Jenis tasnya ya tas untuk anak sekolah. Tapi dikirimnya se-Indonesia," ucap Deni menambahkan.

Asep, salah seorang warga Kampung Pangauban menceritakan sejarah warga kampung ramai-ramai menjadi bos perajin tas. Ia mengatakan, sebelum krisis moneter tahun 1998, warga kampung bekerja sebagai petani namun keadaan pada saat krisis yang membuat ekonomi sulit membuat salah seorang petani banting setir menjadi perajin tas.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x