Atasi Kemiskinan, Pemkab Garut Siap Kirim Tenaga Kerja ke Jepang dalam Program Gentra Karya

- 26 September 2023, 16:51 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan akan kirim muda-mudi untuk bekerja di Jepang dalam program Gentra Karya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan akan kirim muda-mudi untuk bekerja di Jepang dalam program Gentra Karya. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Bupati Garut Rudy Gunawan, secara khusus menemui langsung 42 putra-putri daerah dari 42 kecamatan di Kabupaten Garut. Mereka kini sedang disiapkan untuk bekerja di luar negeri, terutama di Jepang, dalam program Gerakan Tenaga Kerja Berkarya (Gentra Karya), yang berlangsung di Bale Tingtrim Garut, Jalan Otista,Tarogong Kaler, Garut, Senin, 25 September 2023.

Bupati menyatakan, ke-42 muda-mudi ini telah dipersiapkan secara khusus oleh pemerintah daerah untuk bekerja di luar negeri melalui program Gentra Karya. 

Bahkan, pihaknya telah menjalin kontrak dan kesepakatan dengan Pemerintah Kota Kanuma di Jepang, serta beberapa perusahaan yang akan menjadi tempat penempatan para pemuda-pemudi asal Garut.

Baca Juga: Kursi Roda Hilang, Wabup Garut Minta RSUD Garut Benahi Manajemen

Ia menyebutkan, program ini dianggap sebagai salah satu strategi Pemerintah Kabupaten Garut dalam mengentaskan kemiskinan di daerahnya. Bupati menekankan pentingnya program ini untuk membantu mereka yang ekonominya tidak memungkinkan untuk pergi ke Jepang.

"Ini salah satu strategi mengentaskan kemiskinan, ini ada anak yang yatim piatu, ada yatim, dan ekonominya tidak memungkinkan mereka itu mempunyai uang untuk pergi ke Jepang," ujar Bupati.

Selain itu, para pemuda-pemudi ini telah mendapatkan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Garut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang dikirimkan adalah yang terlatih dan kompeten, karena pihaknya tidak ingin mengirimkan tenaga kerja yang asal- asalan.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Sejoli asal Garut Pemeran Video Asusila yang Viral Menjadi Tersangka

Bupati menyampaikan, bahwa Disnakertrans Garut, telah mengurus pembuatan paspor bagi para peserta. Dalam tiga hingga empat bulan terakhir, mereka telah belajar bahasa Jepang dengan baik. Dengan sertifikat SSW (Specified Skilled Workers/Pekerja Berketerampilan Spesifik) yang dimiliki, mereka siap untuk meniti impian di negeri sakura.

"Sehingga nanti mereka mempunyai sertifikat SSW, kita dengan kompetensi bahasa Jepang yang memberikan nilai-nilai sebagai harga jual mereka kita bekerja. Tentu inilah ikhtiar dari kita semua, mantap!," tandasnya, didampingi Kepala Disnakertrans, Erna Sugiarti.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x