Pengelola Bendungan ungkap Data Teknis Penyebab Surutnya Air Waduk Jatigede Sumedang

- 12 Oktober 2023, 17:44 WIB
Tampak foto udara kawasan Bendungan Jatigede Sumedang yang mengalami surut saat musim kemarau. Unit Pengelola Bendungan beberkan data teknis terkait surutnya air waduk.
Tampak foto udara kawasan Bendungan Jatigede Sumedang yang mengalami surut saat musim kemarau. Unit Pengelola Bendungan beberkan data teknis terkait surutnya air waduk. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Surutnya air Waduk Jatigede menarik perhatian, baik bagi masyarakat Sumedang maupun luar daerah. 

Surutnya air Waduk Jatigede juga, justru menjadi daya tarik dan menjadi tontonan bagi pengunjung yang datang ke areal Waduk Jatigede.

Bagi masyarakat sekitar Waduk Jatigede, surutnya air Waduk dijadikan momen untuk mengenang kembali, saat mereka bermukim di sejumlah titik atau di area yang sekarang airnya surut. 

Baca Juga: Delegasi Sumedang Berhasil Buka Peluang Kerjasama dengan Pemerintah Norwegia

Seperti di wilayah Cipaku, Cibungur dan Betok, Kecamatan Darmaraja. Kemudian di wilayah Cisurat, Padajaya, Kecamatan Wado dan wilayah lainnya.

"Setiap tahun juga memang (air Waduk Jatigede) surut. Tapi surutnya kadang luas kadang sedikit," ujar Asep warga Cilembu, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Kamis, 12 Oktober 2023. 

Sebelum digenangi, Asep tinggal di Cipaku yang wilayah pemukimannya tergenang air Waduk Jatigede.

Baca Juga: Berkemah Bersama para Camat, Pj Bupati Sumedang Ajak Pejabat Bergerak Cepat

Masyarakat di Sumedang hanya tahu, bahwa surutnya air Waduk Jatigede hanya disebabkan karena musim kemarau.

Padahal, surutnya air Waduk Jatigede ternyata tak hanya disebabkan oleh musim kemarau saja.

Berdasarkan data yang diperoleh dari pihak Unit Pengelola Bendungan (UPB) Jatigede, surutnya air Waduk Jatigede mengikuti Pola Operasi Waduk (POW) dan Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW) dimana POW dan RTOW ini dipengaruhi oleh musim dan prediksi hujan.

Baca Juga: Ingin Mengunjungi Museum Prabu Geusan Ulun yang Ada di Sumedang? Begini Cara Reservasinya 

Kepala UPB Jatigede, Yuyu Wahyudin menyebutkan, kondisi surutnya air Waduk Jatigede dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan musim Tanam III (MT III) di Daerah Irigasi Rentang seluas 87 ribu hektare. 

Yuyu memaparkan, debit air yang dikeluarkan atau Q-Outflow dari bendungan berkisar 49,75 meter kubik per detik. Sedangkan suplai air yang masuk atau Q-Inflow ke waduk sekitar 32,73 meter kubik per detik. 

Suplai air ke waduk hanya diperoleh dari Sungai Cimanuk.

Baca Juga: Pemkab Sumedang Gelar Operasi Pasar untuk Mengendalikan Tingginya Harga Beras

"Dengan demikian debit air banyak yang dikeluarkan daripada debit air yang masuk (ke waduk)," ujar Yuyu kepada kabar-priangan.com.

Ia membeberkan, per 12 Oktober 2023, tinggi muka air waduk (MAW) ada di posisi 241.57 mdpl.

Yuyu juga mengungkapkan, untuk volume tampungan normal air Waduk Jatigede sebanyak 980.757.217 meter kubik. Namun saat ini tampungan air waduk hanya sebanyak 397.668.417 meter kubik atau 40,55 persen dari tampungan air norma.

Baca Juga: Aliansi Buruh Audensi dengan Disnakertrans Sumedang, Bahas Soal Kenaikan Upah

Dan saat ini, luas genangan hanya berkisar 2.375 hektare.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah