Pakar Budaya Sebut Sumedang Sebagai Daerah Rujukan Kebudayaan, Begini Faktanya

- 15 Oktober 2023, 14:12 WIB
Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati, sedang memimpin rapat teknis penyusunan Pikiran Kebudayaan Daerah 2023, bersama para ahli budaya dan Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS).
Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati, sedang memimpin rapat teknis penyusunan Pikiran Kebudayaan Daerah 2023, bersama para ahli budaya dan Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS). /kabar-priangan.com/DOK Pemda Sumedang/

KABAR PRIANGAN - Pakar Budaya dari Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Bandung Dr. Suhendi Afryanto, baru-baru ini mengatakan bahwa Sumedang merupakan salah satu daerah yang dijadikan rujukan oleh para akademisi untuk kebudayaan.

Pernyataan ini, disampaikan Dr. Suhendi Afryanto, saat mengemukakan pendapatnya tentang Sumedang, pada rapat teknis penyusunan Pikiran Kebudayaan Daerah 2023, bersama Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), di ruang Kareumbi Kawasan Pusat Pemerintahan Sumedang, belum lama ini.

Menurut Dr. Suhendi Afryanto, Sumedang ini ibarat raksasa yang tidak pernah terlihat. “Jika Ibu Sekda menyebutkan Sumedang sebagai wanita cantik yang menarik. Menurut saya, Sumedang adalah raksasa, banyak sekali potensinya dan itu sudah dikenal sejak dulu,” kata Suhendi.

Baca Juga: Ratusan Offroader Jabar Ekspole Keindahan Alam di Sumedang

Suhendi menyebutkan, Sumedang sudah dikenal sejak dulu, dan mempunyai Sejarah masa lalu yang luar biasa. Bahkan, informasi tentang musikologi Sumedang juga telah ada sejak awal abad 20.

“Informasi tentang musikologi Sumedang ini, telah ditulis di awal abad 20 oleh Musikolog Dunia Jaap Kunst dalam buku 'Music In Java', dalam buku ini nama juga Sumedang muncul. Jadi perhatian dunia sejak dulu,” ujarnya. 

Suhendi menuturkan, potensi budaya lainnya yang berhasil menarik perhatian dunia dari Kabupaten Sumedang ini, di antaranya ritual adat Ngalaksa di Rancakalong, dan Gamelan Kromong Eyang Jangel di Darmaraja. 

Baca Juga: SKPD di Sumedang Kolaborasi Kendalikan Inflasi dengan Melakukan Operasi Pasar Murah

“Budaya Sumedang itu, sudah diketahui oleh para peneliti. Sumedang tidak bisa dipisahkan dari sejarahnya. Itulah mengapa saya mengibaratkan raksasa,” ucap Suhendi.

Atas dasar itu, sambung Suhendi, para akademisi akhirnya sepakat untuk menjadikan Sumedang sebagai salah satu pusat rujukan kebudayaan.

"Ini salah satu kompetensi yang dimiliki Sumedang dan orang tidak tahu. Sumedang Puseur Budaya Sunda, ini harus selalu dikejar, diwacanakan sehingga orang sadar betul bahwa Sumedang tidak bisa diabaikan dari peta sejarah kebudayaan di Jawa Barat, terutama kebudayaan Sunda," tuturnya. 

Baca Juga: TPSA Cijeruk Sumedang akan Diaktifkan, Begini Pesan Pj Bupati Herman

Sementara itu, Pj Sekda Sumedang Tuti Ruswati, dalam rapat tersebut mengatakan bahwa budaya merupakan bagian dari pondasi pembangunan di Kabupaten Sumedang. 

“Pondasi pembangunan Kabupaten Sumedang ini adalah Agama, Budaya dan Teknologi. Sekarang Sumedang sedang menuju Kabupaten Pariwisata, jadi budaya akan menjadi suatu magnet daya tarik yang luar biasa untuk menarik orang berkunjung ke Sumedang,” ujar Tuti.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah