KLB Difteri Masih Diberlakukan, Dinkes Garut Lanjutkan Kegiatan Imunisasi Tahap Ketiga

- 2 November 2023, 19:29 WIB
Kadinkes Garut, Leli Yuliani terus mengupayakan pencegahan difteri, agar wabah penyakit yang telah merenggut jiwa belasan orang di Garut itu tak muncul lagi.
Kadinkes Garut, Leli Yuliani terus mengupayakan pencegahan difteri, agar wabah penyakit yang telah merenggut jiwa belasan orang di Garut itu tak muncul lagi. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Meski saat ini sudah tidak ada lagi kasus difteri, akan tetapi Pemkab Garut masih memberlakukan status kejadian luar biasa (KLB) difteri di daerahnya. Tak hanya itu, upaya pencegahan pun terus dilakukan agar wabah penyakit yang telah merenggut jiwa belasan orang di Garut itu tak muncul lagi. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, menyatakan, pihaknya hingga saat ini masih terus melakukan upaya pencegahan penyebaran difteri. Salah satunya melalui kegiatan outbreak response immunization (ORI) tahap tiga. 

"Kasus penyebaran difteri di Garut ini memang masih terus kita tangani karena memang kita masih berlakukan status KLB. Kegiatan imunisasi pun masih kita laksanakan, khususnya yang tahap tiga," ujar Leli, Kamis, 2 November 2023.

Baca Juga: Mahasiswa Poltekesos Bandung Terapkan Ilmu Kesejahteraan Sosial di Garut

Dikatakannya, sesuai ketentuan, pemberlakuan status KLB difteri memang ditetapkan selama 10 bulan yakni dari Februari hingga November 2023. Hal ini sebagai upaya pencegahan terjadinya kembali kasus penularan difteri di Garut seperti yang sempat terjadi beberapa bulan lalu. 

Penetapan status KLB ini, tutur Leli, dilakukan Pemkab Garut pada Februari lalu menyusul munculnya kasus penyebaran difteri di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. Saat itu terdapat puluhan warga desa tersebut yang dinyatakan positif difteri bahkan belasan di antaranya sampai meninggal dunia. 

Ia menyampaikan, oleh sebab itu kegiatan ORI tahap satu hingga tiga, difokuskan di wilayah Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. 

Baca Juga: BEM ITG dan OKP di Garut Deklarasi Anti Radikalisme dan Intoleransi

Meskipun dugaan penyebaran difteri juga sempat muncul di wilayah Kecamatan Samarang, bahkan juga sampai ada yang meninggal dunia. 

"Dari data yang kami miliki, jumlah warga yang positif difteri ada 26 orang dan yang meninggal dunia ada 14 orang. Dari laporan di lapangan, tidak ada kenaikan kasus difteri, termasuk yang dugaan di Samarang pun hasilnya dinyatakan negatif," katanya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x