Network
KABAR PRIANGAN - Pasca terjadinya kericuhan aksi di gedung DPRD Garut, Jumat 10 November 2023 petang, koordinator lapangan (Korlap) aksi, Arul Permana Putra menyampaikan, peristiwa tersebut merupakan tindakan yang tidak disengaja sebagai respon ketika berhadapan dengan tindakan refresif aparat.
"Dan perlu diketahui bahwa terjadinya kerusuhan seperti gerbang roboh, mobil pecah kaca belakangnya dan motor polisi yang tersenggol sebagai akibat reaksi dari tindakan aparat tersebut," ujar Arul melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 11 November 2023.
Menurutnya, tindakan membuat respon kekhawatiran dari aksi massa, karena patut diketahui pula beberapa di antara dari aksi massa adalah perempuan.
Baca Juga: Setwan DPRD Garut akan Laporkan Pelaku Perusakan saat Aksi Mahasiswa ke Polisi
"Hal ini juga bisa dibuktikan dari beberapa mahasiswa yang terkena serangan fisik.
Jikalau berkaitan dengan mobil yang rusak jangan dilebih-lebihkan karena tidak ada rencana perusakan infrastruktur, semua diluar kendali," katanya.
Atas kejadian tersebut, kata Arul, mahasiswa siap bertanggung jawab mengganti kerusakan. Karena prinsipnya berani berbuat berani bertanggungjawab.
Baca Juga: Rawan Bencana, Polisi dan BKSDA Sosialisasikan Larangan Penambangan Ilegal di Garut
"Dan selain itu tidak ada dari pihak DPRD yang mempertanyakan sendiri apa asal mula penyebabnya. Mereka hanya melaporkan yang tidak tau kronologis kejadian karena mereka sedang rapat paripurna," ujarnya.
Dikatakan Arul, kedatanganya ingin menyampaikan tuntutan dan aspirasi kepada wakil rakyat yang ada di dalam gedung itu. Namun karena tidak adanya kepastian waktu beresnya rapat paripurna yang jelas membuat geram mahasiswa.
