Monyet-monyet Datangi Kampung di Panawangan Ciamis, Berjumlah 100-200 Ekor, Tubuh Rajanya 4 Kali Lebih Besar

- 9 Januari 2024, 15:20 WIB
Salah satu areal sawah dan perkebunan di Dusun Lintunggoong Desa Nagarapageuh Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Sabtu 2 September 2023.*/Kabar-Priangan.com/Arief Farihan Kamil
Salah satu areal sawah dan perkebunan di Dusun Lintunggoong Desa Nagarapageuh Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, Sabtu 2 September 2023.*/Kabar-Priangan.com/Arief Farihan Kamil /

KABAR PRIANGAN - Ratusan monyet mendatangi areal Desa Nagarawangi, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tak hanya menjarah tanaman palawija, tapi juga memasuki pemukiman warga.

Kedatangan kawanan monyet yang kian merajalela tersebut membuat warga resah. Petani di Dusun Pamugaran, Naretel, Lintunggoong dan Dusun Situ Gede, sudah hampir putus asa bercocok tanam di ladang lantaran trauma serangan monyet.

Baca Juga: Ratusan Monyet Serang Tanaman di Panawangan, Kades Nagarawangi: Diusir, Besoknya Datang Lagi Lebih Banyak

"Tanaman seperti buah-buahan, sayur-mayur, cabai, ubi, timun, talas dan jagung apalagi pisang dan pepaya di lahan pertanian di empat dusun itu sudah rata-rata rusak jadi santapan monyet," kata Kepala Desa Nagarawangi, Asep Syapiudin, kepada Kabar Priangan, Selasa 9 Januari 2024.

Asep menyebutkan, monyet datang pagi-pagi dan sore. Jumlahnya tidak kurang dari 100 hingga 200 ekor. "Dipimpin oleh rajanya yang ukuran tubuhnya empat kali lipat besarnya dari ukuran tubuh monyet biasa," ucap Asep.

Baca Juga: Kawanan Monyet Liar Masuk Kampung di Rajadesa Ciamis, Mamah: Awalnya Saya Tak Percaya Melihat di Pekarangan

Penebangan hutan

Asep dan para warga berharap instansi terkait dapat turun tangan ke wilayahnya untuk menangani hal tersebut. "Apalagi, monyet-monyet tersebut belakangan ini sudah mulai memasuki permukiman warga," tuturnya.

Ia menduga datangnya monyet-monyet ke perkampungan warga karena sudah kehabisan makanan yang ada di areal kebun maupun lahan pertanian. "Kami menduga ratusan monyet itu datang dari Gunung Nagarapageuh, akibat hutannya ditebang habis oleh pemilik lahan," kata Asep.***

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x