BMKG: Gempa di Sumedang Merupakan Pengulangan dari Tahun 1955

- 11 Januari 2024, 15:22 WIB
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengupas tuntas Gempa Sumedang.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengupas tuntas Gempa Sumedang. /Dok. ANTARA /

KABAR PRIANGAN - Gempa di Sumedang yang terjadi Minggu, 31 Desember 2023 adalah repetisi dari gempa yang terjadi puluhan tahun lalu, tepatnya 15 Agustus 1955.

BMKG merilis dalam katalog gempa, Sumedang pernah terjadi gempa pada 1955 dengan dampak guncangan yang parah dan menyebabkan kerusakan di banyak bangunan termasuk Gedung Bengkok atau yang kini dikenal Gedung Negara dan juga Mesjid Agung.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Dr. Daryono S.Si, M.Si, kejadian gempa itu sangat dimungkinkan terjadi berulang pada titik atau lokasi gempa yang terjadi sebelumnya.

 "Gempa akhir tahun 2023 kemarin merupakan pengulangan yang terjadi sebelumnya, yaitu di tahun 1955, yang memang secara keilmuan berpotensi terulang kembali karena ada patahan," kata Daryono dalam Acara Webinar yang diselenggarakan BMKG, Kamis, 11 Januari 2023.

Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Kota Tahu Malam Ini M 2,9 SR, Tak Ujug-ujug, Inilah Cara BMKG Menamai Sesar Sumedang

Daryono menjelaskan bahwa dalam seismologi, terdapat konsep return period atau periode ulang gempa bahwa gempa yang pernah terjadi di suatu tempat, maka suatu saat akan kembali lagi.

"Gempa Sumedang memberi pesan untuk mempelajari sejarah gempa di daerah kita masing-masing karena bisa jadi gempa kembali terjadi akan menimpa yang kita anggap aman karena ketidaktahuan kita akan sejarah gempa yang merusak di masa sebelumnya," kata Daryono.

Sayangnya, gempa tahun 1955 tidak tercatat episenternya dan kekuatan guncangan karena seismograf waktu itu belum terlalu banyak ada.

Baca Juga: BMKG Pasang Alat Pendeteksi Gempa di Sembilan Titik Wilayah Sumedang

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x