Kasus DBD di Baregbeg Ciamis Meningkat, 13 Orang Dirawat dan 1 Meninggal

- 22 Februari 2024, 15:51 WIB
Kepala UPTD Puskesmas Baregbeg, Ridwan Mulyana menunjukan salah satu tempat sarang nyamuk DBD yang ada dilingkungan kantor salah satunya melalui tempat dispenser.
Kepala UPTD Puskesmas Baregbeg, Ridwan Mulyana menunjukan salah satu tempat sarang nyamuk DBD yang ada dilingkungan kantor salah satunya melalui tempat dispenser. /kabar-priangan.com/DOK Endang SB/

Penambahan kasus DBD yang terjadi di wilayah, selama ini bisa juga dari faktor kurangnya masyarakat dalam membuang sampah. 

Baca Juga: Jembatan Cilokat di Buniseuri Ciamis Terkenal Angker, Kerap Terdengar Suara Tangisan Wanita Misterius

"Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Puskesmas Baregbeg kasus DBD yang paling banyak terjadi di wilayah Desa Sukamaju dan Desa Sukamulya hingga desa lainnya masih ditemukan termasuk di setiap dusun," ujarnya.

Dengan meningkatnya kasus DBD yang terjadi sekarang, warga diminta untuk terus waspada. Sejumlah upaya pencegahan yang bisa dilakukan adalah menguras, menutup dan mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS).

Kasus DBD, kata dia, masih menjadi ancaman dan bagi masyarakat jangan menganggap remeh DBD dengan menganggap demam biasa.

Baca Juga: Momen HPSN 2024, DPRKPLH Ciamis Ingatkan Pengurangan Sampah Kantong Plastik

Kata dia, untuk pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara rutin terutama di lingkungan rumah, kantor tempat bekerja.

Kemudian tidak hanya menguras bak mandi, tutup genangan air, mengubur barang bekas tetapi sampah yang dibuang sembarang berpotensi menjadi sarang nyamuk ketika hujan turun. 

"Untuk pengasapan (fogging) yang dilakukan tak maksimal karena jentik nyamuk masih hidup dan bisa tumbuh dewasa," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah