BMKG dan BRIN Beda Pendapat soal Puting Beliung atau Tornado di Rancaekek: Tornado Kecepatan Lebih 70 Km/Jam

- 22 Februari 2024, 16:30 WIB
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sama-sama lembaga pemerintah pusat tapi berbeda pendapat menyikapi puting beliung atau tornado di Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu 22 Februari 2024 sore.*/Kolase Kabar-Priangan.com/Dok. BRIN dan BMKG
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sama-sama lembaga pemerintah pusat tapi berbeda pendapat menyikapi puting beliung atau tornado di Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu 22 Februari 2024 sore.*/Kolase Kabar-Priangan.com/Dok. BRIN dan BMKG /

Hal senada disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu yang menyebutkan angin kencang di Rancaekek tersebut termasuk small tornado atau angin puting beliung. Menurutnya, penyebutan tornado hal itu kurang tepat. Soalnya, kecepatan anginnya 36.8 km/jam atau kurang dari 70 km/jam. "Kejadian kemarin sore, kecepatan angin tercatat di AAWS Jatinagor 36.8 km/jam," ujar Teguh dalam keterangan tertulisnya kepada pikiran-rakyat.com, Kamis, 22 Februari 2024.

Perbedaan Angin Puting Beliung dan Tornado Menurut BMKG

Teguh pun menyampaikan perbedaan angin puting beliung dengan tornado. “Angin puting beliung merupakan kejadian fenomena alam berupa kejadian angin yang berputar dengan kecepatan kurang 70 km/jam, sedangkan tornado lebih dari 70 km/jam," katanya.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Terjang Sariwangi Tasikmalaya Sore Tadi, Genteng Beterbangan, Sedikitnya 10 Rumah Rusak 

Disebutkannya, masyarakat Indonesia sering menjuluki small tornado itu puting beliung, tetapi ada perbedaan antara tornado dengan puting beliung karena tornado lebih besar dampaknya. "Kalau tornado pasti dampaknya lebih dari 10 km. Sedangkan kemarin saya rasa 3 sampai dengan 5 km dampaknya. Yang kita lihat pertumbuhan awan cumulonimbus. Dan kemarin saya sudah sampaikan bahwa puting beliung adalah dampak ikutan," kata Teguh.

BRIN: Itu Tornado

Sebelumnya, Rabu 21 Februari 2024 malam, pihak BRIN melalui peneliti BRIN KST Samaun Samadikun, Cisitu, Bandung, Dr. Erma Yulihastin, menyebutkan angin tersebut bukan puting beliung, namun tornado. Pihaknya pun akan secepatnya meneliti hal tersebut dengan melakukan rekonstruksi dan investigasi.

Tampak angin puting beliung dari tangkapan layar video warga yang menerjang wilayah industri di Jatinangor Kabupaten Sumedang.*
Tampak angin puting beliung dari tangkapan layar video warga yang menerjang wilayah industri di Jatinangor Kabupaten Sumedang.*

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek pada hari ini (21/2). Kronologi foto-foto dan video dari masyarakat dan media sangat membantu periset dalam mendokumentasikan extreme event yg tercatat sebagai tornado pertama ini," tulis Erma dalam akun X @EYulihastin.

Baca Juga: Kesaksian Camat Panawangan Ciamis: Baru Tiba di Kantor, Ada Gemuruh Seperti Pesawat Terbang Akan Mendarat

Perbedaan Angin Puting Beliung dan Tornado Menurut BRIN

Erma pun menyoroti kekuatan tornado dalam kejadian tersebut. Menurutnya, efek tornado beda dengan puting beliung. "Efek tornado: beda dg puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas. Angin tornado minimal kecepatan angin mencapai 70 km/jam. Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 56 km/jam. Sudah pernah lihat film Twister 1996?" tuturnya melanjutkan.

Selain itu, perbendaan lainnya antara tornado dan puting beliung adalah durasi. "Dalam kasus puting beliung yg biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit itu pun sudah sangat lama. Hanya ada satu kasus yg tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di
Cimenyan pada 2021," tulis Erma.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x