Metode OCB, Dorong Kepala Dusun di Kota Banjar Bekerja Sukarela dan Ikhlas

- 26 Februari 2024, 19:32 WIB
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unpas, NR Ruyani M.Si di.dampingi Prof Dr.Lia Muliawaty, dra., M.Si., difoto bersama Kepala Desa Cibeureum di halaman Kantor Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar Kota Banjar.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unpas, NR Ruyani M.Si di.dampingi Prof Dr.Lia Muliawaty, dra., M.Si., difoto bersama Kepala Desa Cibeureum di halaman Kantor Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar Kota Banjar. /kabar-priangan.com/D.Iwan/

KABAR PRIANGAN- FISIP Universitas Pasundan (Unpas) Bandung berhasil melakukan pengabdian kemitraan masyarakat di Desa Cibeureum, Kecamatan Banjar Kota Banjar. 

Pengabdian dengan mengambil tema, Edukasi Pemberdayaan Kepala Dusun melalui metode Organizational Citizenship Behavioral (OCB), disambut positif Pemerintah Desa Cibeureum. 

Diketahui, Desa memiliki 3 fungsi, yaitu, public service function( fungsi pelayanan), development function ( fungsi Pembangunan) dan protection function (fungsi perlindungan). Otomatis, tanggungjawab desa selama ini cukup berat, jikalau tak dibantu mitra desa seperti kepala dusun. 

Baca Juga: Lomba Dayung di Citanduy Festival jadi Ajang Edukasi Warga Kota Banjar

Menurut Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unpas, NR Ruyani M.Si di.dampingi Prof Dr.Lia Muliawaty, dra., M.Si., tugas Kepala Dusun ini seringkali menjadi ujung tombak, karena posisinya paling dekat dengan masyarakat saat membantu tugas-tugas aparat desa. 

Melalui edukasi OCB, diharapkan ini memberikan penguatan kepada kepala dusun dalam menjalankan tugasnya. 

Menurutnya, OCB ini merupakan sebuah metode agar para kepala dusun bekerja dengan sukarela dan ikhlas menjalankan aktivitas yang selalu melampaui batas tanggung jawabnya. 

Baca Juga: Warga Kota Banjar Dihebohkan Penemuan Jasad Perempuan Tanpa Identitas dan Membusuk

“Berdasarkan hasil diskusi,  ternyata kepala dusun sangat memahami tugas yang sering mereka lakukan di luar kewajiban atau tugas pokok yang sebenarnya. Dilihat kondisi insentif yang dibayarkan dengan kondisi nyata dilapangan itu sangat kurang sesuai," ucapnya. 

"Jika dihubungkan dengan metode OCB, ini sangat relevan, karena metode ini mengedukasi rasa tanggungjawab, kerja ikhlas dan sukarela," tambahnya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x