Lebih lanjut dia mengimbau paska peristiwa keracunan siswa itu, semua meningkatkan kewaspadaan. Baik, guru di sekolah, orang tua rumah serta para pedagang jangan sampai jajan berbahaya dikonsumsi anak-anak.
Baca Juga: Polisi Konfirmasi Keluarga Terkait Jasad Perempuan yang Diduga jadi Korban Pembunuhan di Banjar
"Menjaga anak-anak dari makanan jajanan berbahaya itu tanggungjawab bersama. Diharapkan masyarakat juga berperan aktif menjaga kesehatan anak-anak," ucapnya.
Ditempat terpisah, Kepala UPTD SDN 1 Bank Jabar, Tatang Mugiyana mengatakan, siswa terdata mengalami gelaja keracunan sebanyak 12 orang.
"Gejalanya ini, anak mengalami muntah dan buang air besar mencret. Ini setelah anak mengkonsumsi makanan ringan bermerek Daya,” ucap Tatang seraya mengatakan, saat semua siswa korban keracunan sudah sehat dan sekolah kembali sekarang ini.
Baca Juga: Metode OCB, Dorong Kepala Dusun di Kota Banjar Bekerja Sukarela dan Ikhlas
Kepala SDN 2 Batulawang, Hasanah, mengakui, ada siswanya yang mengalami gejala keracunan dengan gejala, setelah makanan kemasan, para siswa merasakan sakit perut dan mules.
"Siswa yang mengalami gejala keracunan itu, setelah membeli jajanan kemasan dari seorang pedagang keliling yang laki-laki, bukan dari kantin sekolah," ucapnya.***