Pedagang Pasar di Garut Prediksi Jelang Puasa Ramadan Harga Sayuran Pasti Naik

- 4 Maret 2024, 19:38 WIB
Pedagang sayuran di Pasar Tradisional Jagal Mandalagiri Garut sedang melayani pembeli.
Pedagang sayuran di Pasar Tradisional Jagal Mandalagiri Garut sedang melayani pembeli. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah pedagang sayuran di Pasar Induk Ciawitali, Pasar Tradisional Jagal, memprediksi harga harga sayuran sepekan menjelang puasa Ramadan atau munggahan akan melonjak. Mereka menyebutkan saat ini harga harga sayuran masih landai artinya harga masih normal. 

"Sekarang mah belum ada yang naik, ada juga yang naik baru beberapa jenis saja. Namun besok atau lusa saya prediksi harga pasti naik," kata Hj. Kokom pedagang sayuran di Jalan Kenanga Jagal, Minggu 3 Maret 2024.

Bahkan, kata dia, harga mentimun turun, dari Rp12 ribu sekarang Rp3.000 ribu per kilogramnya. Jadi kalau sampai saat ini harga harga masih normal meski masih mahal.

Baca Juga: Ada Dugaan Penggelembungan Suara, Ketua DPC PDP Garut Minta Penyelenggara dan Pengawas Pemilu Punya Nurani

Menurut Kokom, harga cabai inul yang sering berubah rubah, sempat naik terus turun lagi. Harga dari bandar sekarang Rp55.000 per kilogram, selanjutnya dijual eceran Rp70.000 an. Padahal sebelumnya harga sempat Rp35.000.

"Harga cabai merah mahal biasanya Rp60 ribu sekarang naik lagi ada yang Rp90.000 lebih per kilogram nya. Begitu juga dengan harga Koneng biasa Rp6 ribu sekarang sampai Rp12.000 per kilogram. Harga bawang putih sebelumnya kalau borongan Rp30.000 hingga Rp32.000 sekarang Rp40.000 per kilo," ujarnya.

Menurut Kokom, harga naik juga pada harga buncis, normalnya Rp10 ribu dan pernah harganya sampai Rp20 ribu kemarin-kemarin. Tapi sekarang harganya normal," ucapnya.

Baca Juga: Ini Dia Kelezatan Tanah Sunda: Nikmati 3 Tempat Kuliner Hits di Garut yang Wajib Dikunjungi!

Para pedagang menyebutkan sekarang ini harga harga masih tetap belum terlalu melonjak, justru pedagang menilai kurangnya pembeli, atau menurunnya daya beli masyarakat.

"Bagi pedagang, bagi saya, tidak masalah kalau harga naik, mau berapa juga, namun yang penting yang belanjanya ada. Tapi yang sekarang terjadi itu kan yang belanjanya berkurang, daya belinya berkurang, sedangkan saya pendapatan sama pengeluaran tidak seimbang, pengeluarannya lebih besar.***

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x