Takoyaki Hamzah
Salah satu jenis camilan yang banyak dibeli pengunjung adalah takoyaki. Berlokasi di bagian barat nyaris ujung utara, Takoyaki Hamzah satunya dijual dengan harga Rp1000. Makanan berbahan tepung terigu tersebut ada dua isian yakni bakso dan sosis dengan bumbu saus dan mayones. Makanan tersebut langsung dibuat di lokasi karena adonan telah dibawa dari rumah.
Menurut pedagangnya, Hamzah (60), dirinya telah berjualan sejak tiga Ramadhan, ketika awal Lapangan Cigeureung dibuka untuk pedagang melayani pengunjung yang ngabuburit. "Alhamdulillah pembeli selalu ada. Makanan ini kan disukai berbagai kalangan dari anak-anak sampai dewasa atau orangtua," ujar Hamzah yang sebelumnya biasa berjualan di depan SMPN 5
Tasikmalaya.
Baca Juga: Resmi! Ini Besaran Zakat Fitrah Kota Tasikmalaya 1445 H/2024 M Sesuai Penetapan Baznas
Hal yang membuat para pedagang mengeluh yaitu ketika sore hari terjadi hujan. Soalnya pengunjung akan berkurang, terlebih jika hujan deras. Hamzah sendiri mengatakan, walaupun hujan, jika hal itu terjadi ketika dirinya sudah berada di lokasi maka tetap berjualan. "Kalau cuaca cerah seperti sekarang mah pengunjung selalu banyak," ucap pensiunan salah satu bank BUMD di Tasikmalaya itu.
Odong-odong Mang Nunu
Wahana permainan anak-anak yang mangkal juga di lokasi tersebut adalah odong-odong. Nunu (40), tukang odong-odong yang telah bertahun-tahun menjalani profesi tersebut, mengatakan setiap Bulan Ramadan pengujung Lapangan Cigeureung selalu ramai. "Sebelum lapangan ini dibuka menjadi lokasi ngabuburit pun saya telah di sini. Alhamdulillah sekarang semakin ramai," ujarnya.
Adapun tarif naik odong-odongnya biasanya Rp5000 per anak. Durasi duduk di kursi odong-odong dari awal hingga selesainya lagu yang diputar. Tarif tersebut untuk lima lagu. Odong-odong Nunu dioperasikan dengan cara manual yakni diboseh dengan jumlah kursi empat unit atau untuk empat orang anak.
Kian dekat Azan Magrib lokasi tersebut berangsur-angsur mulai sepi lagi. Pengunjung mulai pulang, anak-anak tampak angkaribung membawa berbagai jenis makanan dan minuman di kantong keresek untuk takjil. Tinggal pedagang yang berkemas membereskan perangkat dagangnya untuk pulang juga, dan akan kembali lagi keesokan harinya untuk mengais rezeki setahun sekali.***