KABAR PRIANGAN - Suasana Lapangan Sepak Bola Cigeureung Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya Jawa Barat, Kamis 21 Maret 2024 sore, tampak ramai. Cuaca yang cerah membuat banyak warga mendatangi lokasi tersebut, terdiri dari berbagai usia mulai anak-anak hingga orangtua.
Saat Bulan Ramadan seperti sekarang, sejumlah area di berbagai daerah berubah menjadi kawasan yang asyik untuk ngabuburit. Termasuk Lapangan Cigeureung, salah satu lokasi wisata kuliner musiman di Kota Tasikmalaya yang hanya ada saat bulan puasa.
Di lokasi yang biasanya hanya dipakai untuk berlatih atau bertanding sepak bola itu, kini mendadak berubah semarak saat Bulan Ramadan tiba tepatnya selepas Azan Ashar. Sehari-hari memang di lokasi tersebut berjejer pedagang makanan. Namun hanya di pinggir bagian atas
lapangan atau trotoar.
Berbeda dengan saat Ramadan, puluhan pedagang sengaja dibuatkan lokasi khusus untuk berjualan tepatnya di bagian barat sisi lapangan. Sekira 60 lapak pedagang berjejer berhadapan kiri-kanan dengan menyisakan area untuk berjalan di tengahnya, sehingga memudahkan pengunjung untuk melihat-lihat dan membeli jajanan yang tersedia.
Tak hanya warga setempat, pengunjung berbagai usia yang berburu makanan takjil murah-meriah (murmer) di sini banyak pula dari wilayah sekitarnya seperti Panyingkiran, Parakannyasag dan
Sirnagalih Kecamataan Indihiang. Berbagai makanan dan minuman tersedia dari jajanan ringan anak-anak hingga makanan berat. Sebut saja cilok, cimol, burger, takoyaki, es teh manis dan lainnya.
Selain makanan minuman, terdapat juga mainan anak-anak seperti odong-odong. Bahkan pada Ramadan tahun ini terdapat istana balon yang berdiri di bagian selatan lapangan tersebut. Orangtua yang membawa anak kecil ngabuburit di lokasi ini bisa menjajal wahana tersebut.
Takoyaki Hamzah
Salah satu jenis camilan yang banyak dibeli pengunjung adalah takoyaki. Berlokasi di bagian barat nyaris ujung utara, Takoyaki Hamzah satunya dijual dengan harga Rp1000. Makanan berbahan tepung terigu tersebut ada dua isian yakni bakso dan sosis dengan bumbu saus dan mayones. Makanan tersebut langsung dibuat di lokasi karena adonan telah dibawa dari rumah.
Menurut pedagangnya, Hamzah (60), dirinya telah berjualan sejak tiga Ramadhan, ketika awal Lapangan Cigeureung dibuka untuk pedagang melayani pengunjung yang ngabuburit. "Alhamdulillah pembeli selalu ada. Makanan ini kan disukai berbagai kalangan dari anak-anak sampai dewasa atau orangtua," ujar Hamzah yang sebelumnya biasa berjualan di depan SMPN 5
Tasikmalaya.
Baca Juga: Resmi! Ini Besaran Zakat Fitrah Kota Tasikmalaya 1445 H/2024 M Sesuai Penetapan Baznas
Hal yang membuat para pedagang mengeluh yaitu ketika sore hari terjadi hujan. Soalnya pengunjung akan berkurang, terlebih jika hujan deras. Hamzah sendiri mengatakan, walaupun hujan, jika hal itu terjadi ketika dirinya sudah berada di lokasi maka tetap berjualan. "Kalau cuaca cerah seperti sekarang mah pengunjung selalu banyak," ucap pensiunan salah satu bank BUMD di Tasikmalaya itu.
Odong-odong Mang Nunu
Wahana permainan anak-anak yang mangkal juga di lokasi tersebut adalah odong-odong. Nunu (40), tukang odong-odong yang telah bertahun-tahun menjalani profesi tersebut, mengatakan setiap Bulan Ramadan pengujung Lapangan Cigeureung selalu ramai. "Sebelum lapangan ini dibuka menjadi lokasi ngabuburit pun saya telah di sini. Alhamdulillah sekarang semakin ramai," ujarnya.
Adapun tarif naik odong-odongnya biasanya Rp5000 per anak. Durasi duduk di kursi odong-odong dari awal hingga selesainya lagu yang diputar. Tarif tersebut untuk lima lagu. Odong-odong Nunu dioperasikan dengan cara manual yakni diboseh dengan jumlah kursi empat unit atau untuk empat orang anak.
Kian dekat Azan Magrib lokasi tersebut berangsur-angsur mulai sepi lagi. Pengunjung mulai pulang, anak-anak tampak angkaribung membawa berbagai jenis makanan dan minuman di kantong keresek untuk takjil. Tinggal pedagang yang berkemas membereskan perangkat dagangnya untuk pulang juga, dan akan kembali lagi keesokan harinya untuk mengais rezeki setahun sekali.***