Geopark Lembah Cisaar Jadi Bukti Kekayaan Khazanah Budaya di Sumedang

- 29 Maret 2024, 10:40 WIB
Geopark Lembah Cisaar di Kabupaten Sumedang jadi acuan kayanya keanekaragaman hayati dan budaya yang menyertainya.
Geopark Lembah Cisaar di Kabupaten Sumedang jadi acuan kayanya keanekaragaman hayati dan budaya yang menyertainya. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Geopark Lembah Cisaar yang belum lama di launching oleh Pemkab Sumedang, jadi salah satu bukti kekayaan geologi dan sejarah untuk Sumedang. 

Geopark Lembah Cisaar juga jadi acuan kayanya keanekaragaman hayati dan budaya yang menyertainya. 

Pemkab Sumedang akan terus melakukan pengembangan Geopark Lembah Cisaar ini untuk konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. 

Baca Juga: Menilik Geopark Lembah Cisaar, Jejak Peradaban Purba di Sumedang

"Melalui konservasi, edukasi, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan, Sumedang mempersembahkan sebuah destinasi yang mengajak masyarakat untuk lebih memahami dan peduli terhadap lingkungan sekitar," ujar Kabid Budaya pada Disparbudpora Kabupaten Sumedang, Budi Akbar baru-baru ini. 

Kata dia, masyarakat harus aktif terlibat bersama pemerintah daerah, untuk mengembangkan Geopark Lembah Cisaar

Diharapkan terciptanya pemahaman agar muaranya bisa meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi masyarakat Sumedang.

Baca Juga: Burung Carecet Jawa jadi Maskot PBSI Sumedang, Filosofinya Bisa jadi Motivasi Atlet

Kekayaan Budaya

Budi menambahkan, Geopark Lembah Cisaar terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dengan luas wilayah mencapai 760,75 km2. Aksesibilitasnya pun sangat memudahkan, dengan jarak yang relatif dekat dari bandara-bandara terdekat.

Di balik keindahan alam dan sejarah, Sumedang menjadi rumah bagi Geopark Lembah Cisaar-Jatigede, jadi destinasi baru yang memadukan kekayaan budaya dan ilmiah. 

Berdasarkan penemuan naskah kuno dan catatan perjalanan, wilayah ini membanggakan warisan sejarah yang kaya, mulai dari Kerajaan Medang Kahiyangan hingga konsep pendidikan Insun Medal Insun Madangan.

Baca Juga: 15 Gerobak Jajanan Takjil di Masjid Agung Sumedang Diborong Bos Persib dan Erwan Setiawan

The Kingdom of Stegodon

Kemudian tagline "The Kingdom of Stegodon" menegaskan keunikan, kelangkaan, keilmuan, dan kekaguman akan keberadaan fosil-fosil di lembah ini. 

Temuan fosil vertebrata seperti stegodon dan kura-kura menjadi bukti migrasi fauna vertebrata pertama dari Asia ke Indonesia pada zaman Plestosen.

"Dengan perpaduan antara warisan budaya dan ilmiah yang luar biasa, Sumedang siap menyambut para pengunjung untuk menjelajahi keindahan dan kearifan lokal yang ditawarkan," ungkap Budi. 

Baca Juga: Pengembang Perumahan di Pamulihan Penuhi Undangan Satpol PP Sumedang, Klarifikasi Soal Alat Berat

"Nantinya Geopark Lembah Cisaar-Jatigede menjadi destinasi yang tak hanya mempesona mata, tetapi juga menginspirasi hati," kata Budi. 

Soft launching Geopark ini telah dilakukan, dan rencananya grand launching akan diselenggarakan pada Hari Jadi Kabupaten Sumedang ke-446. Target berikutnya adalah mendapatkan status Geopark Nasional paling lambat tahun 2026, dan menuju Unesco Global Geopark pada tahun 2029.

Selain Geopark Lembah Cisaar kini sudah terbangun Menara Kujang Sapasang, sebagai ikon kebudayaan terbaru yang dibangun pada tahun 2021.

Baca Juga: Pengembang Perumahan di Pamulihan Penuhi Undangan Satpol PP Sumedang, Klarifikasi Soal Alat Berat

Dan tentunya menjadi daya tarik wisata budaya di Sumedang. Dengan filosofi yang dalam, menara ini menjadi simbol dari proses berpikir manusia dan keberagaman dalam sebuah peradaban.***

 

 

 

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x