Penumpang Masih Sepi, Pengusaha Angkutan di Kota Tasikmalaya Keluhkan Travel Gelap

- 4 April 2024, 16:37 WIB
Operator jasa angkutan travel di Kota Tasikmalaya saat melayani salah seorang konsumen pengguna jasa travel.
Operator jasa angkutan travel di Kota Tasikmalaya saat melayani salah seorang konsumen pengguna jasa travel. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Hingga H-7 Idulfitri Ramadan 1445 H (2024), tingkat pesanan penumpang yang menggunakan jasa operator angkutan darat (travel) dari Kota Tasikmalaya menuju sejumlah daerah relatif masih sepi.

Dari pengakuan sejumlah operator travel di Kota Tasik yang sudah menyiapkan trayek angkutan selama musim Lebaran 1445 H dari dan menuju Tasikmalaya, pesanan penumpang masih sangat minim baik yang pesan tiket secara langusung maupun yang pesan tiket melalui online.

Kondisi tersebut salah satunya diakui Operator Budiman Trevel yang berada di Jalan Ir H Juanda Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Puluhan Supir Bus di Kota Tasikmalaya di Tes Urine, Cegah Kecelakaan Selama Mudik Lebaran

Petugas Operasional Budiman travel Ahmad Lujen mengatakan, pesanan penumpang trayek Tasikmalaya menuju sejumlah derah termasuk Bandung dan Jakarta masih seperti hari-hari biasa atau belum terlihat adanya lonjakan.

"Hingga hari ini atau H-7 lebaran, belum ada peningkatan pesanan atau masih tetap seperti hari biasa. Paling masih satu, dua baik yang beli tiket langsung kesini maupun yang lewat online atau lewat Budiman mobile," ujar Luzen, Kamis, 4 April 2024.

Baca Juga: Gebyar Ramadhan, Universitas BTH Tasikmalaya Gelar Bukber, Santunan Anak Yatim hingga Itikaf Bersama Warga

Terdampak Travel Gelap

Masih sepinya pesanan pengguna jasa angkutan darat termasuk travel ujar Luzen, salah satunya dampak dari masih maraknya travel gelap yang setiap musim lebaran merupakan permasalahan klasik yang setiap tahunnya masih tetap terjadi.

"Kami sebagai pengusaha angkutan resmi yang memiliki izin trayek dipaksa harus tetap mengikuti regulasi pemerintah. Sementara yang ilegal terkesan dibiarkan, dan setiap tahunnya tetap ada," ujarnya.

Keberadaan travel gelap kata dia, dari sisi usaha jelas-jelas sangat merugikan perusahaan operator angkutan yang memiliki izin.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x