KABAR PRIANGAN - Sejumlah petani di Kota Tasikmalaya keluhkan minimnya hasil panen padi pada musim panen saat ini. Banyak petani mengatakan penurunan hasil panen padi mereka disebabkan tanaman padi mereka kering diserang hama wereng.
Padahal menurut petani, panen saat ini merupakan panen musim tanam pertama sejak El Nino terjadi di tahun 2023, yang mana saat itu banyak petani yang tidak bisa menggarap lahan pertaniannya akibat lahan pertaniannya kering.
Een (56) salah seorang petani di Blok Pasangrahan Kelurahan Talagasari Kecamatan Kawalu Kota Tasik mengatakan, dari garapan lahan sawah lima ratus bata dirinya hanya mendapatkan hasil panen sekitar dua kuintal kurang.
Baca Juga: Meriah! Ratusan Pengunjung Tumplek di Perayaan HUT ke-7 Mambo Kuliner Nite Tasikmalaya
Padahal kata Een, biasanya dari luas lahan garapan seluas itu hasil panen yang didapat bisa mencapai delapan kuintal.
"Untuk panen sekarang hasilnya memang sangat minim karena padinya tidak berisi alias hapa akibat diserang hama wereng, saya paling dapet dua kuintal saja," ujar Een, Minggu, 26 Mei 2024.
Menurut Een, minimnya hasil panen tersebut dikarenakan tanaman padi yang mereka tanam tidak berbuah secara normal akibat diserang hama."Ya karena diserang wereng, tangkai padi hingga daun kering," katanya.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Kuliner di Tasikmalaya, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan!
Produksi Turun
Akibatnya kata dia, tentu saja berpengaruh terhadap buah, selain tidak banyak, biji padi pun kurang isi sehingga dari satu pohon padi hanya beberapa biji saja yang bisa terpanen.
Hal yang sama dikatakan Yuyun Suyud (62) petani asal Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasik. Menurut Yuyun, Hasil produksi padi pada musim panen kuartal dua 2024 di Kota Tasikmalaya terjun bebas.