"Saat ini memang trend nya berubah. Seni Lebon menjadi kesenian hiburan yang bisa ditampilkan. Untuk menghindari cedera dalam "perkelahian" antar jawara, menggunakan pelindung di beberapa bagian tubuhnya," ucap dia.
Baca Juga: Orangtua Siswa di Pangandaran Planga-plongo Saat Antre PPDB
Jadi Sarana Hiburan
Lanjut Afan, pertarungan Lebon yang begitu keras kini berubah menjadi sarana hiburan dan dipadupadankan dengan kesenian gondang buhun, eok-beluk, ronggeng gunung, angklung Lebon, maupun kesenian lainnya yang diatur sedemikian rupa agar dapat terus dilestarikan seiring kemajuan zaman.
"Meskipun tidak populer seperti ronggeng gunung para pemain Lebon saat ini masih ada. Cuma sudah jarang lagi pentas, kecuali ada panggilan khusus ataupun permintaan dari wisatawan dengan rombongan banyak," ucapnya.
Untuk melestarikan kesenian itu, saat ini Afan membuat Sanggar Jembar Mustik. Selain untuk menjaga tradisi lokal, sanggar tersebut menampilkan kesenian-kesenian daerah lainnya.
Baca Juga: Banyak Ditemukan Fosil dan Artefak, Disparbud Pangandaran Butuh Museum
"Jadi kami juga tidak hanya menampilkan Lebon. Kesenian tradisional untuk mengisi hajatan di kami juga ada," ujarnya.***