Ternyata Leukemia Banyak Jenisnya dan Ada yang Tidak Bisa Sembuh, Apa Saja? Simak di Sini

4 September 2023, 19:41 WIB
Leukemia sel berambut adalah salah satu jenis leukemia langka.*/hairycellleukemia.org /

KABAR PRIANGAN - Leukemia adalah kanker yang menyebabkan produksi sel darah putih abnormal yang berlebihan. Terdapat beberapa jenis leukemia, ada jenis yang memiliki kemungkinan sembuh, dan ada pula yang hingga saat ini belum memiliki obat untuk menyembuhkannya, sehingga hanya dapat dikendalikan saja. Apa saja jenis leukemia, simak artikel ini selengkapnya. 

Tiga jenis leukemia yang umum diidap:

1. Leukemia Limfoblastik Akut/Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)

Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) atau Leukemia Limfoblastik Akut adalah leukemia yang biasanya terjadi pada anak, namun ada juga orang dewasa yang dinyatakan mengidap ALL.

Leukemia akut adalah tipe leukemia dimana sel abnormal dapat berkembang dengan cepat dan terkadang menyebar ke bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) hati, limpa, dan testis.

Baca Juga: Kenali Leukemia dan Gejalanya, Kapan Anda Harus Waspada? Simak di Sini

Oleh karena itu, pasien ALL perlu segera mendapat perawatan medis agar tidak menjadi fatal. Kabar baiknya, jenis ini memiliki kemungkinan sembuh dengan pengobatan yang tepat dan respon tubuh yang baik.



2. Leukemia Mieloid Akut/Acute Myeloid Leukemia (AML)

Leukemia mieloid akut atau Acute myeloblastic/myeloid leukemia (AML) adalah jenis leukemia yang lebih sering terjadi pada orang dewasa, dan umumnya ditemukan pada usia diatas 75 tahun. Sebutan lain untuk jenis ini adalah Leukemia Mielositik Akut, Leukemia Mielogen Akut, Leukemia Granulositik Akut, atau Leukemia Non-Limfositik Akut.

Sama seperti leukemia jenis akut lainnya, sel leukemia pada AML dapat membelah dan berkembang dengan cepat serta memiliki kemungkinan menyebar ke bagian tubuh lain. Sehingga, pasien AML perlu segera mendapat perawatan medis sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.

Baca Juga: Jelang Piala Dunia U17 FIFA Indonesia 2023, Ini Update Proses Rekrutmen Volunteer oleh Panitia

Perawatan dapat mencakup kemoterapi, terapi target (termasuk terapi antibodi monoklonal) atau transplantasi sel punca alogenik. Tujuannya adalah untuk membuat AML menjadi remisi total. Pada AML, remisi lengkap berarti tes darah pasien menunjukkan jumlah darah normal. Ini juga berarti ahli patologi tidak melihat sel kanker saat mereka memeriksa sampel sumsum tulang pasien di bawah mikroskop.

Pasien AML dapat mengalami kekambuhan sehingga kesehatannya harus dipantau meski sudah pernah mendapatkan hasil remisi total. Dilansir dari my.clevelandclinic.org, saat ini untuk penyembuhan permanen, transplantasi sel punca alogenik adalah satu-satunya cara. Namun hal ini tergantung situasi dan kondisi pasien setelah dianalisa oleh tim medis.

3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)/Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL) atau Leukemia Limfositik Kronis (LLK) adalah jenis leukemia kronis yang paling umum terjadi pada orang dewasa, terutama pada usia di atas 65 tahun.

Baca Juga: Pelayanan Parkir di RSUD Sumedang Dikeluhkan Pemilik Kendaraan, Ini Penyebabnya

Leukemia kronis adalah tipe leukemia yang berkembang dengan lambat, gejala mungkin saja baru muncul setelah beberapa tahun namun untuk menghambat perkembangannya, pasien LLK tetap perlu melakukan tes darah untuk meninjau perkembangan penyakit. Bila dibutuhkan pengobatan, umumnya kemoterapi menjadi pilihan perawatan pada pasien ini.

Apa faktor resiko dan gejala LLK? Baca di https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1487069125/1-september-hari-leukemia-limfositik-kronis-apa-itu-llk-faktor-risiko-dan-gejalanya

Dan bagaimana mendiagnosa serta pengobatan pada pasien leukemia limfositik kronis (LLK)? Simak artikel ini: https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-1487069158/sambil-peringati-hari-leukemia-limfositik-kronis-sedunia-yuk-ketahui-cara-diagnosa-dan-pengobatan-pasien-llk

Tiga jenis leukemia langka

1. Hairy Cell Leukemia (HCL)

Leukemia sel berambut adalah bentuk leukemia pada orang dewasa yang kronis dan langka. Diperkirakan sekitar 2% pasien dewasa dengan leukemia jenis ini. Dilansir dari hairycellleukemia.org, Jenis leukemia berambut ini tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan. Pengobatan biasanya sangat efektif dalam membantu pasien menjalani kehidupan yang relatif normal.

2. Leukemia Granulositik Kronis (LGK)/Chronic Myeloid Leukemia (CML)

Tanggal 22 September nanti adalah peringatan hari Chronic Myeloid Leukemia (CML) sedunia. Selain disebut dengan Chronic Myeloid Leukemia (CML) atau dalam bahasa indonesia Leukemia Mieloid Kronis, jenis ini juga disebut Leukemia Granulositik Kronis (LGK)

CML adalah jenis leukemia pada orang dewasa yang langka, hanya 10 persen dari total pasien leukemia yang dinyatakan mengidap CML. CML terjadi akibat adanya mutasi gen (kromosom), yaitu antara kromosom 22 (yang disebut BCR) dan kromosom 9 (yang biasa disebut ABL), mutasi tersebut biasa disebut fusi BCR-ABL.

Baca Juga: Pelayanan Parkir di RSUD Sumedang Dikeluhkan Pemilik Kendaraan, Ini Penyebabnya

Fusi BCR-ABL menghasilkan kromosom abnormal yang disebut kromosom Philadelphia, kromosom ini membuat sel menghasilkan protein tirosin kinase yang mendorong sel-sel leukosit abnormal tumbuh dan berkembang biak.

Seperti hairy cell leukemia, belum ada pengobatan agar pasien CML dapat sembuh namun pasien CML diberikan pengobatan untuk mengendalikan jumlah leukosit abnormal sehingga pasien dapat menjalani kehidupan yang relatif normal.

3. Praleukemia (Myelodysplastic Syndromes/MDS)

Sindrom mielodisplastik (MDS) dapat terjadi pada orang dari segala usia, namun paling sering terjadi pada orang berusia di atas 70 tahun. Pada sindrom mielodisplastik, sumsum tulang tidak menghasilkan sel darah normal yang cukup. Sel darah yang dihasilkannya tidak berkembang sempurna dan tidak dapat bekerja secara normal.

Sel-sel darah abnormal ini kemudian tinggal di dalam sumsum tulang atau dihancurkan sebelum masuk ke dalam aliran darah. Seiring dengan berkembangnya kondisi ini, sumsum tulang menjadi penuh. Sel-sel darah yang belum matang kemudian tumpah ke dalam aliran darah. Jenis MDS ada beberapa jenis, pasien MDS akan mendapatkan tes lebih lanjut untuk mengetahui jenis MDS yang ia hadapi.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler