Kemudian atas bimbingan orang tuanya, Dandi diarahkan untuk mencoba membuat berupa asbak dan coet.
"Daripada waktu banyak terbuang, saya mencoba praktek membuat kerajinan dengan alat yang ada. Alhamdulillah bisa dan berhasil membuat asbak dan coet," ujar Dandi di rumahnya di perbatasan Wado-Cibugel betulan Jembatan Cimanuk, Parakanjang, Desa Cipasang Kecamatan Cibugel, Selasa 1 Juni 2021.
Dandi mengatakan, karena belajar dilakukan dengan daring, ia dituntut berpikir agar bisa memanfaatkan waktu untuk belajar diluar pelajaran yang didapat di sekolah.
Setelah mampu mengoperasikan mesin bubut rakitan, dirinya mencoba membuat sejumlah kerajinan.
Produk kerajinan yang dihasilkan, ucap Dandi bisa terjual ke pembeli. Meski belum bisa produksi banyak,paling tidak Dandi telah mampu menghasilkan uang.
Baca Juga: Apotek Kimia Farma di Tasikmalaya Dibobol Maling, Server dan Uang Tunai Digondol Pelaku
"Produksinya belum banyak karena kadang mesinnya ada kerusakan. Terus bahan baku kayu nya juga belum terlalu banyak," katanya.
Dandi mengungkapkan banyak hikmah yang dipetik dari adanya pandemi dan pelaksanaan belajar daring. Paling tidak, dirinya mendapat ilmu baru dan penghasilan yang tidak bisa didapat sebelum pandemi.
"Jadi terpacu saja, ternyata saat belajar daring juga dapat ilmu kalau orangnya mau belajar," ucapnya.