Pengalaman Guru Sepuh di Ciamis, H. Otong Soekarso (Bagian 5): Mendapat Tugas Mendirikan SMP di Rajadesa

- 8 Maret 2023, 00:23 WIB
H Otong Soekarso, warga Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.*
H Otong Soekarso, warga Kampung Jagamulya, Desa Rajadesa, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.* /kabar-priangan.com/Dok. Pribadi /

SD 1 Rajadesa (sebelumnya SR Rajadesa) ini adalah sekolah pertama di Rajadesa, yang didirikan tahun 1908. Menurut Otong, bangunan pertamanya dibuat dari bambu dan kayu, yang pada zaman Belanda sempat dibakar oleh tentara agar tak dikuasai penjajah. Bangunannya saat itu sempat dipakai untuk asrama tentara. Kemudian pada tahun 1950-an, juga sempat dibakar oleh gerombolan DI/TII.

Di bangunan sekolah itulah Otong mengajar seharian di SD dan SMP hingga sore hari. Ia kerap tidur di sekolah, jarang pulang ke Tigaherang karena jaraknya cukup jauh, 10 kilometer.
"Karena kalau pulang pergi tiap hari Rajadesa-Tigaherang ya cape. Jadi bapak sering tidur di kantor. Apalagi harus mempersiapkan administrasi pendirian SMP," ujar H. Otong.

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Siap Disalurkan Bulan Ini, Simak Syarat Pengajuannya di Sini!

Pada tahun 1963, jumlah murid SMP bertambah banyak. Otong pun berangkat ke Bandung, menemui Inspektur SMP di Jalan Banda, Bandung. Ia melaporkan perkembangan SMP yang didirikannya, dan meminta pemerintah untuk meresmikan sekolah baru tersebut.

Hal itu melahirkan tantangan baru. Inspektur SMP memberi syarat yakni harus ada lokasi
yang permanen, terdiri dari enam ruang kelas, satu ruang untuk laboratorium, juga lokasinya harus dekat ke lapang dan masjid. "Mendengar syarat dari Pak Inspektur itu, bapak hanya bilang siap, lalu pulang lagi ke Rajadesa," ujar H. Otong.

Sesampainya di Rajadesa, Otong lalu menemui Kepala Desa Rajadesa, seorang pensiunan tentara yang ternyata sangat berharap di Rajadesa ada SMP. Jadi Kepala Desa tersebut sangat mendukung pendirian SMP baru ini.

Lokasi sekolah yang saat itu sesuai dengan syarat dari Inspektur SMP adalah bangunan SD 2 dan SD 3 Rajadesa. Kedua sekolah ini berada dalam satu lokasi yang dekat dengan tanah lapang. Maka atas bantuan kepala desa dan masyarakat, SD 2 dan SD 3 kemudian dipindahkan ke lokasi lain, sementara di lokasi tersebut berdiri SMP Rajadesa, yang kini menjadi SMP Negeri 1 Rajadesa. (Bersambung)***



Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x