Mengenal Rumput Vetiver Si Pencegah Erosi, Panjang Akarnya Bisa Mencapai 5 Meter

22 Oktober 2022, 22:46 WIB
Akar rumput Vetiver yang panjang menghujam bumi dengan struktur yang kuat, diyakini efektif untuk mencegah erosi.* /Istimewa/

KABAR PRIANGAN -  Musim hujan tahun ini bisa dikatakan ekstrem dengan intensitas dan curah hujan tinggi, sehingga memunculkan dampak bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah
di tanah air. Longsor dan erosi serta banjir menjadi sering terjadi menyebabkan kerugian bukan saja materi bahkan juga korban jiwa.

Berbagai upaya dilakukan pemerintah bersama-sama masyarakat untuk mengatasi longsor dan erosi tersebut, umumnya dilakukan melalui reboisasi atau penanaman tumbuhan pencegah longsor.

Selama ini masyarakat mengenal berbagai tanaman pencegah longsor berupa tanaman keras seperti beringin, katapang, kopi, tanaman buah-buahan, bambu, dan banyak lagi yang lainnya. Namun tahukah Anda, bahwa tanaman pencegah erosi yang diyakini sangat efektif ternyata bukan tanaman keras tadi, tapi jusru tanaman yang berasal dari keluarga rumput-rumputan.

Baca Juga: Mengintip Suka Duka  Santri Tinggal di Pondok Pesantren. Jauh dari Orangtua, Demi Ilmu Agama

Ya, rumput vetiver (Vetiveria zizanioides) atau dikenal dengan tanaman akar wangi, ternyata sangat efektif untuk mengatasi erosi karena panjang akarnya yang menghujam bumi bisa hingga 3-5 meter.

Karena manfaatnya untuk mencegah erosi tersebut, pemerintah melalui Presiden telah menyerukan penanaman rumput vetiver secara meluas di setiap lahan yang berpotensi terjadinya longsor dan erosi.

Penanaman rumput vetiver juga sudah diaplikasikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di sepanjang ruas jalan tol dengan kondisi lereng atau tebing yang rawan longsor atau erosi. Langkah ini bukan saja efektif tetapi juga tidak menguras biaya besar dibandingkan dengan pencegahan dengan cara rekayasa geoteknologi.

Baca Juga: Tanggapi SE Kemenkes, Komisi IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya: Pengawasan Peredaran Obat Sirup Anak Medesak

Dalam usia 6 bulan hingga 1 tahun, akar rumput vetiver bisa mencapai 1 meter dan selanjutnya terus berkembang hingga panjang maksimal. Sedangkan tinggi tanaman rumput ini 1,5 sampai dengan 2,5 m, dan berkembang biak dengan cepat sehingga terbentuk rumpun-rumpun besar.

Dari sumber pustaka, manfaat dari rumput vetiver antara lain bagian daunnya dapat bermanfaat menyerap karbon, pakan ternak, mengusir hama, bahan atap rumah, dan bahan dasar kertas. Pada bagian akarnya bermanfaat mencegah longsor dan banjir, memperbaiki kualitas air, melindungi infrastruktur, menyerap racun, dan menyuburkan tanah.

Sedangkan manfaat akar vetiver hasil budidaya terutama sebagai bahan pembuatan minyak atsiri, dalam perdagangan internasional dikenal dengan nama Java Vetiver Oil. Indonesia termasuk negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia.

Baca Juga: Tiga Penyanyi Dangdut Fans Rhoma Irama Juarai Forsa Idol Garut, Wakili 'Kota Dodol' ke Forsa Idol Jabar

Akar wangi diperbanyak dengan tunas anakan. Untuk diambil minyaknya, akar tanaman ini akan dipanen pada umur 12 bulan dengan cara dibongkar perakarannya.

Bila tidak dilakukan pemanenan, akar wangi ini akan tetap tumbuh bertahun-tahun dengan akar yang panjang dan kuat mengikat tanah sekitarnya.

Di Indonesia sendiri, akar wangi juga sering dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan seperti dibuat tas, dompet, topi, hiasan, dan lain-lain. Akar wangi yang didiamkan tidak diambil minyaknya pada umur 10 dan 25 bulan akarnya dapat mencapai panjang masing-masing 4 dan 5 meter.

Baca Juga: Hari Santri Nasional, Mahasiswa dan Dosen STHG Tasikmalaya Kompak Pakai Sarung, Suasana Seperti di Pesantren

Bahkan di Thailand dapat mencapai 7 meter pada umur 34 bulan. Semakin panjang akarnya maka kandungan minyak atisirinya cenderung menurun.

Penanaman untuk budidaya, vetiver atau akar wangi banyak dikembangkan di daerah dengan tanah berpasir dan lempung seperti di Garut, sehingga memudahkan dalam pemanenan akar.

Penanaman akar wangi untuk fungsi konservasi dilakukan dengan menanam secara rapat dengan jarak 10-15 cm pada lereng atau tebing.

Baca Juga: Refleksi Hari Jadi ke-21 Kota Tasikmalaya, Momentum Hidupkan Budaya dan Wujudkan Pembangunan yang Merata

Akar dari akar wangi yang menghujam ke dalam tanah juga akan berfungsi seperti kolom-kolom beton yang mampu menahan tanah agar tidak longsor dan tanah menjadi lebih stabil.

Akar wangi sangat toleran pada cuaca ekstrem seperti kekeringan, pH tanah, tahan hama penyakit, sangat efisien menyerap nutrisi tanah dan toleran di tanah dengan kandungan logam berat sehingga sering dimanfaatkan untuk fitoremediasi lahan bekas tambang.

Penanaman akar wangi di bibir sungai atau danau juga mencegah terkikisnya lapisan tanah sehingga menghambat erosi dan sedimentasi di badan air.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler