Sudah Memasuki El Nino, Kapan Puncak Rekor Terpanas dan Bagaimana Persiapan Indonesia?

11 Juni 2023, 15:56 WIB
Penampakan suhu perairan di Pasifik timur dan tengah saat El Nino.*/ bmkg.go.id /

KABAR PRIANGAN - Setelah fase La Nina selama tiga tahun, El Nino menghampiri Indonesia per Juni 2023 ini. El Nino merupakan fenomena iklim dimana terjadi pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal di Samudera Pasifik bagian tengah.

Direktur Copernicus Climate Change Service pada Uni Eropa, Carlo Buontempo mengatakan fenomena El Nino tahun 2023 ini akan mencapai rekor terpanas, kemungkinan suhu tersebut akan naik dan mencapai puncaknya pada 2024. 

"El Nino biasanya berkaitan dengan suhu yang memecahkan rekor terpanas pada tingkat global. Apakah ini akan terjadi pada 2023 atau 2024, masih belum diketahui, tetapi menurut saya, kemungkinan terjadinya lebih besar," katanya.

Baca Juga: Siap-siap Meleyot! Ini Dia 6 Drakor Romantis Terbaru yang Akan Tayang di Netflix Tahun 2023

Secara global, fenomena El Nino ini memiliki dampak yang luas, mulai dari kekeringan hingga menyebabkan krisis pangan. Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa mengklaim, kemungkinan besar pola cuaca di bawah kondisi El Nino sangat potensial berdampak negatif pada pertanian. Tidak hanya kekeringan tetapi juga gangguan musim tanam, penyakit dan hama, penurunan kualitas tanaman, serta ketidakstabilan pasar akibat panen berkurang atau gagal.

Apa itu El Nino?

Nama El Nino diberikan oleh penduduk dan nelayan dari Peru dan Ekuador yang bermukim di sekitar pantai Samudera Pasifik bagian timur berdasarkan pengamatan mereka dimana terjadi pembentukan awan yang juga meningkatkan curah hujan dan mengakibatkan tekanan udara pada barat Samudera Pasifik.

Pembentukan awan tersebut timbul karena meningkatnya suhu perairan di Pasifik timur dan tengah yang mengakibatkan meningkatnya suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada diatasnya. Di Indonesia, dampak dari El Nino adalah adanya hambatan pada pertumbuhan awan di laut Indonesia bagian timur yang membuat curah hujan menurun secara tidak normal, memicu kondisi kekeringan dan karhutla.

Baca Juga: Drakor Baru di Netflix, Bloodhounds, Berikut Sinopsis, Profil Film dan Profil Pemainnya

Antisipasi El Nino

Dalam laman instagramnya @luhut.pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta meminta semua pihak, termasuk kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, untuk bersiap melakukan upaya mitigasi menghadapi El Nino.

“Saya meminta seluruh K/L terkait juga pemerintah daerah untuk mulai bersiap sejak dini, memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai senjata menghadapi El Nino,” ujarnya. 

Hal ini mengingat kejadian El Nino yang dialami Indonesia pada 2015 lalu yang menyebabkan dampak kekeringan yang luas, kebakaran hutan dan lahan yang berdampak pada turunnya produksi pertanian dan pertambangan hingga kontribusinya terhadap inflasi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, Minggu 11 Juni 2023: Untuk Cancer, Leo dan Virgo

Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah telah meningkatkan cadangan pangan, seperti yang dikutip dari Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai membuka peringatan Hari Keamanan Pangan Dunia di IPB International Convention Center, Kota Bogor. "Untuk menghadapi El Nino itu (antisipasinya) meningkatkan cadangan pangan pemerintah," kata Arief.

Hal senada juga disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo saat pembukaan Penas Tani XVI di Lapangan Udara Sutan Sjahrir, Kota Padang Sumatera Barat, “Pertama inisiatif menjaga air, menyiapkan air termasuk tidak membuang-buang air,” ucapnya.

“Tidak hanya itu, Presiden dan Pak Menko Perekonomian juga menggulirkan namanya taksi alsintan untuk mempercepat itu semua,” katanya melanjutkan.

Taksi Alsintan adalah sebuah program yang menghadirkan teknologi pertanian agar dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi di sektor pertanian.***

 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler