Warganet Sempat Mengadu ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Terkait Curahan Hati Novia Widyasari

- 8 Desember 2021, 12:25 WIB
Ilustrasi.Warganet Sempat Mengadu Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Terkait Curahan Hati Novia Widyasari di media sosialnya.
Ilustrasi.Warganet Sempat Mengadu Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Terkait Curahan Hati Novia Widyasari di media sosialnya. /Pixabay/

KABAR PRIANGAN - Warganet sempat mengadu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit, terkait diketahuinya beberapa curahan hati Novia Widyasari yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu sebelum meninggal.

Salah satu curahan hati Novia Widyasari yang menggugah banyak orang itu karena dalam tulisannya, banyak cita-cita mulia yang ingin dilakukanya.

Salah satunya Novia Widyasari ingin membaktikan diri dalam mencerdaskan anak-anak yang kurang mampu. Membantu anak-anak untuk mau belajar lebih gigih dan banyak cita-cita.

Baca Juga: Mata Najwa, Si Unyil dan Lapor Pak Jadwal Acara Trans7 Rabu 8 Desember 2021

Ini salah satu curahan Novia Widyasari yang diunggah di akun Quora miliknya:

"Saya kuliah jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Brawijaya Malang.

Alasannya cukup melankolis, saat itu saya adalah gadis umur 17 tahun lulusan SMK jurusan Akuntansi.

Saya mendaftar di jurusan Ekonomi Bisnis Universitas yang akreditasinya dibawah Universitas Brawijaya hanya agar saya bisa mengembangkan skill akuntansi saya.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Film Mahasiswi Baru di GTV. Berikut Jadwal Acara GTV Rabu 8 Desember 2021

Padahal saya pengen ambil Pendidikan, karena saya inget betul betapa menyedihkannya, saya melihat teman saya yang tidak mampu membayar SPP dikeluarkan dari kelas saat ujian. Lalu ia akan dimarahi di depan siswa yang lain.

Saya melihat teman saya yang nakal dan dipermalukan, saya melihat teman saya yang tidak ahli di salah satu bidangnya mata pelajaran lalu di hukum di depan kelas.

Ya, saya ingin mengubahnya. Saya tidak ingin mengubah dunia, tapi setidaknya saya ingin mengubah dunia mereka.

Baca Juga: Tim Bulutangkis Indonesia Resmi Mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, Ini Alasan PBSI

Seseorang anak yang tidak bertanggung jawab dengan uang spp, uang buku lalu dia dikeluarkan dari kelas. Apakah itu adil?

Bukankah itu akan menyakiti perasaan mereka?

Lalu beberapa yang lain dari mereka menjauhi yang tidak mampu membeli buku, karena keterbatasan ekonomi.

Saya selalu sedih ketika melihat ada teman saya yang seperti itu.

Baca Juga: Jadwal Liga Champions Malam Ini: Juventus dan Chelsea Rebutan Juara Grup, Nasib Barcelona di Allianz Arena

Dan ada seseorang anak yang tengil kemudian guru mengeluarkan mereka dari kelas saat pelajaran, padahal bukankah usia remaja adalah usia minim empati.

Apakah mengeluarkan siswa dari kelas membuat dia berubah dan pandai?

Berikan nasehat dan sanksi tapi jangan memotong haknya yaitu mendapat materi yang sama.

Selanjutnya, saya tidak akan memberikan nilai yang buruk kepada mereka. Saya berjanji saya akan mengajarinya secara privat, membelikannya es krim, mempercayainya dengan saya meminta tolong kepadanya.

Baca Juga: Tekad Persib Kalahkan Persebaya Demi Menambah Catatan Positif di Putaran Pertama BRI Liga 1 2021/2022

Saya ingin dekat dengan siswa saya nanti, apabila Allah SWT mengizinkan saya untuk menunaikan apa yang saya cita-citakan. Saya tidak akan pernah memarahi mereka dan menunjukkan muka tidak enak.

Allah mengabulkan doa saya dengan menjembatani saya dengan keterimanya saya di Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Brawijaya.

Sampai detik ini saya sudah sering sekali mengajar les privat disela-sela kuliah saya dengan gaji Rp35–50 ribu rupiah per pertemuan. Saya selalu membawa es krim dan jajan. Kemudian di sela-sela belajar saya akan mengajaknya nyemil dan beberapa menit untuk melihat hiburan entah TikTok atau YouTube.

Baca Juga: Hikmat dan Fitriyani Jadi Idola SMAN 1 Singaparna

Kadang saya memperlihatkan sesuatu dan saya ingin tau bagaimana mereka menyikapi hal tersebut. Ketika siswa saya mendapat nilai jelek, saya bersedia menambah jam les tanpa dibayar dan memberikan dia rewards asal dia tidak menyerah karena nilai yang anjlok.

Semuanya terdengar klise sekali. Tapi beginilah alasan saya. Saya hidup dari orang tua yaitu Ayah saya yang seorang pimpinan dalam kantor dan ibu saya seorang staf ahli hukum di kantor Walikota yang gajinya cukup untuk membiayai saya kuliah dan keperluan saya sehari-hari.

Mungkin karena itu saya jarang memikirkan berapa yang saya dapat. Bukan tidak butuh uang, namun hidup saya sudah cukup. Dan semoga Allah SWT akan terus mencukupi hidup saya bersama apa yang saya cita-citakan."

Baca Juga: LIVE Persib Bandung vs Persebaya Surabaya. Simak Jadwal Acara Indosiar Rabu, 8 Desember 2021

Sementara kekasih Novia Widyasari, RBHS saat ini tengah menjalani proses hukum terkait kasus mengaborsi kandungan Novia Widyasari.

Tersangka RBHS saat ini telah ditahan di Polda Jatim. Oknum anggota Polres Pasuruan itu juga dikenakan sanksi etik. Bahkan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) atau dipecat dari institusi Polri.

Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo menyebutkan, Bripda RBHS juga diproses secara internal. Karena dinilai melanggar Peraturan Kapolri (Perkap) nomor 14 tahun 2011 tentang kode etik Profesi Kepolisian.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 8 Desember 2021: Waktu yang Tepat untuk Memulai Awal yang Baru bagi Cancer. Leo, Virgo?

"RBHS dijerat dengan pasal 7 dan pasal 11, itu secara internal," kata Slamet dalam rilis keterangan persnya saat gelar perkara di Mako Polres Mojokerto, Sabtu 4 Desember 2021.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah