Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Akan Boyong 2.000 Kader

- 4 September 2022, 22:22 WIB
M. Abdullah Syukri, Ketua Umum PB PMII tolak keaikan harga BBM.*
M. Abdullah Syukri, Ketua Umum PB PMII tolak keaikan harga BBM.* /tangkapan layar instagram.com/@mabdullahsyukri/

KABAR PRIANGAN - Aksi Demo Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) atas tuntutan menolak kenaikan harga BBM akan dilakukan di depan Istana Merdeka.

Asi demo tolak kenaikan BBM yang akan digelar di depan Istana Merdeka  Jakarta Pusat pada Senin, 5 September 2022 akan mengerahkan dua ribu kadernya turun ke jalan.

Dalam akun Instagram@pmiiofficial dengan judul Aksi Nasional PB PMII “Menolak Kenaikan BBM” menyatakan hal sebagai berikut:

Baca Juga: SIAP-SIAP, Partai Buruh dan Serikat Buruh Akan Demo, Selasa 6 September 2022. Tolak Kenaikan Harga BBM

1. Menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi

2. Mendesak Pemerintah untuk secara serius dan sungguh-sungguh memberantas mafia bahan bakar minyak (Mafia BBM),

3. Mendesak Pemerintah untuk segera menerapkan kebojakan subsidi tepat sasaran.

4. Mendorong Pemerintah untuk membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM bersubsidi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 5 September 2022: Aries Dalam Bahaya, Gemini Harus Mengatur Emosi, Taurus?

Ketua Umum PB PMII, Abdullah Syukri dalam akun Instagramnya, @mabdullahsyukri menyatakan, tolak kebijakan kenaikan BBM dengan pertimbangan kondisi ekonomi masyarakat yang masih lemah pasca pandemi Covid-19.

"Kami sebagai PMII sangat menyayangkan kebijakan pemerintah tersebut. Kami mengutuk keras keputusan pemerintah yang tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat," kata Syukri melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 4 September 2022.

Syukri meminta pemerintah segera mencabut aturan kenaikan BBM tersebut. Selanjutnya dia menyatakan sudah  berkoordinasi dengan seluruh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) dan Pengurus Cabang (PC) PMII di seluruh Indonesia untuk melakukan aksi demo. 

Baca Juga: Debut Manis Luis Milla Antarkan Persib Raih Tiga Poin atas RANS Nusantara FC, Duo Brasil Kompak Cetak Gol

"Kami akan serempak turun aksi kejalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia," kata dia.

Dalam pada itu dia pun menjelaskan bahwa apabila pemerintah mau menaikkan harga BBM, maka harus diimbangi dengan kenaikan upah buruh dan fasilitas umum yang memadai.

Pihaknya menyatakan tidak terima jika pemerintah membandingkan harga BBM di dalam negeri dengan negara lain sebagai pertimbangan untuk menaikan harga BBM.

Baca Juga: Persib Masuk 10 Besar Klasemen Sementara BRI Liga 1 2022/2023 Usai  Taklukan RANS Nusantara 2-1

"Harusnya upah buruh, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik juga harus diperbaiki terlebih dahulu. Sedangkan saat ini yang terjadi sangat berbanding terbalik," katanya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dan non-subsidi pada Sabtu kemarin, 3 September 2022.

Harga Pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Baca Juga: Nyambi Jualan Miras, Sebuah Bengkel Motor di Kota Tasikmalaya Digerebek Polisi. Pemiliknya Berhasil Kabur

Kenaikan ini merupakan yang kedua kalinya bagi BBM non-subsidi Pertamax dalam rentang waktu enam bulan terakhir. Pada April lalu, pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp 9 ribu menjadi Rp 12.500.

Sebagai kompensasi, pemerintah bakal memberikan BLT sebesar Rp600 ribu untuk enam bulan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu.

Selain itu, Presiden Jokowi juga bakal menyalurkan bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah