Status Gunung Karangetang Sulawesi Utara Naik Menjadi Level III, PVMBG: Waspadai Bencana Sekunder Aliran Lahar

- 8 Februari 2023, 23:25 WIB
Gunung Karangetang di Sulawesi Utara dinaikkan statusnya dari Waspada ke Siaga mulai hari ini, Rabu 8 Februari 2023.
Gunung Karangetang di Sulawesi Utara dinaikkan statusnya dari Waspada ke Siaga mulai hari ini, Rabu 8 Februari 2023. /PVMBG/

Dengan naiknya tingkat aktivitas gunung berapi ini menjadi Level III (Siaga), PVMBG meminta agar masyarakat maupun pengunjung, wisatawan, ataupun pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 km dari kawah Utama serta 3.5 km  pada sektor selatan dan tenggara.

Namun PVMBG juga meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Karangetang tetap tenang tidak terpancing isu-isu tentang erupsi gunung ini, dan untuk senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Bulan Februari 2023 Ditempatkan di Jakarta dan Gresik, Cek Persyaratannya

Bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang ini, selama musim hujan untuk mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.

Wafid juga menjelaskan bahwa pemantauan secara intensif yang dilakukan oleh PVMBG tetap dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang.

Wafid juga meminta agar Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Karangetang di Desa Salili, Kecamatan Siau Tengah, Kabupaten Sitaro atau dengan PVMBG.

Baca Juga: Pameran dan Kontes Bonsai Digelar di Cimerak Pangandaran, Ratusan Penggemar dari Berbagai Daerah Hadir

Untuk diketahui, Gunung Karangetang sejak 25 November 2018,  pusat erupsi berada di Kawah II (Kawah Utara) dam menghasilkan endapan lava di sepanjang Sungai Malebuhe hingga mencapai laut. Aktivitas erupsi di kawah Utara tampak mulai berhenti pada Maret 2019.

Kemudian pada 20 Juli 2019 erupsi efusif terjadi lagi namun pusat aktivitas berpindah ke Kawah Utama (Kawah Selatan), erupsi ditandai dengan terjadinya luncuran lava pijar umumnya ke bagian barat, meluncur maksimum sejauh 1800 meter, serta luncuran ke arah tenggara, selatan dan barat daya maksimum meluncur jarak sejauh 2200 meter, dari pusat kegiatan.

Selama periode 1 Januari 2023, Gunung Karangetang pada malam hari teramati api diam hanya di tubuh kubah Kawah Utara. Terjadi guguran namun secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati. Kemudian pada periode 1-7 Februari 2023, api diam pada tubuh kubah masih terjadi. Guguran terjadi dari kawah Utama meluncur ke kali Batuawang dan kali Batang sejauh 800 meter serta ke kali Beha barat sejauh sekitar 1000 meter dari puncak. 

Halaman:

Editor: Helma Apriyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x