Namun, Yogen mengatakan bahwa ia tidak dapat memperkirakan berapa total kerugian yang d ialami oleh para korban penipuan tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa para korban awalnya tertarik untuk ikut melakukan ‘Like and Subscibe’ pada video YouTube melalui aplikasi karena melihat di grup WhatApps dan Telegram.
“Awalnya itu karena di grup WhatsApp itu banyak orang di situ, kemudian bergabung di grup Telegram juga banyak. Di situ banyak yang memancing ternyata enak nih ada keuntungan segala macam. Akhirnya beberapa korban tertarik untuk ikut,” jelasnya.***