“Ini fokus kami, karena angka stunting di Indonesia masih relatif tinggi menurut kategori WHO maksimal 20 persen populasi. Indonesia masih 21 persen, kala 30 persen balita berpotensi terpapar rokok di rumah tangga, ini jadi salah satu hambatan dalam menurunkan stunting,” ucap Maria.
Baca Juga: Kecepatan Kereta Api Meningkat, Daop 2 Bandung Ingatkan Masyarakat Agar Hati-hati
Hal tersebut sejalan dengan tema peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023, yaitu Kami Butuh Makanan, Bukan Rokok. Peringatan tersebut diharapkan menjadi peluang bagi kaum bapak untuk berperan menurunkan angka stunting nasional, dengan mengalihkan uang rokoknya kepada kebutuhan protein anak seperti telur, daging ayam, dan lain sebagainya.*