Belum Punya Bekal Jelang Peparda Jabar 2022, Konsentrasi Para Atlet NPCI Kota Tasikmalaya Terganggu

3 Juni 2022, 23:39 WIB
Ketua NPCI Kota Tasikmalaya Cepi Farid Anshori (di kursi roda) seusai audiensi dengan Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 3 Juni 2022.* /Kabar-Priangan.com/Irman S

KABAR PRIANGAN - Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) Jawa Barat 2022 menjadi buruan para
atlet yang tergabung dalam National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI).

Selain momen untuk mengukur sejauh mana proses latihan yang dilakukan selama ini, menjaga citra nama daerah hingga bonus pun jadi incaran para atlet.

"Buat apa latihan keras bila tak bertanding mah," kata Ketua NPCI Kota Tasikmalaya, Cepi Fuad Anshori, saat audiensi dengan pengurus dan atlet yang akan berlaga di ajang Peparda Jabar 2022 kepada Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya di Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 3 Juni 2022.

Baca Juga: Revisi Perda Pengelolaan Sampah di Kota Tasikmalaya Mesti Segera, Pembuang Sampah Sembarangan Harus Disanksi

Namun ketika momentum itu tiba tetapi belum ada dukungan untuk menopang keberangkatannya, para atlet banyak yang cukup mengeluhkannya. Hal itu dirasakan para atlet, pelatih maupun pengurus NPCI Kota Tasikmalaya.

Betapa tidak, lima bulan menjelang pelaksanaan Peparda Jabar 2022 pada November mendatang, mereka belum bisa nyaman karena apresiasi dan dukungan dari Pemkot Tasikmalaya belum juga jelas.

Konsentrasi mereka saat mengikuti latihan sedikit terganggu. Terlebih, godaan untuk atlet agar pindah sering mampir. Walhasil mereka pun mengadu dan melakukan audiensi ke DPRD Kota Tasikmalaya.

Baca Juga: Truk Bermuatan Semen Hilang Kendali di Jalan Kawalu Tasikmalaya, Tabrak Minibus  

Mereka mendesak Pemkot Tasikmalaya agar jangan membiarkan para atlet yang telah dipersiapkan justru hengkang ke daerah lain.

Upaya daerah lain guna merekrut atlet Kota Tasikmalaya sendiri sering berdatangan mengingat Kota Tasikmalaya banyak dihuni atlet berpotensi meraih medali emas di ajang bergengsi itu.

Sebagaimana diketahui saat Peparda Jabar 2018, atlet NPCI Kota Tasikmalaya berjaya dan bertengger di peringkat enam dengan torehan 20 medali emas, 10 perak dan delapan perunggu dari jumlah atlet yang ikut sebanyak 62 orang.

Baca Juga: Saat Jajan Mi di Warung, Tiga Santri di Kawalu Tasikmalaya Dilempar Batu oleh Orang Tak Dikenal

Tak heran jika atlet kota resik menjadi bidikan, terutama di cabor para-badminton, para tenis meja dan lainnya. Cepi tak memungkiri pihaknya cukup khawatir. Apalagi usulan permohonan bantuan dari pemkot belum ada titik terang.

Padahal mereka mematok target memperbaiki peringkat atau minimal mempertahankan peringkat enam yang diraih pada Peparda Jabar 2018 silam. Kendati demikian, kecintaan terhadap daerah kelahiran tak bisa dibiarkan begitu saja.

Mereka mengaku masih menunggu itikad baik dari pemkot apakah akan membiayai keberangkatan atau tidak.

Baca Juga: Polemik Terus Bergulir, Pernyataan Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Menuai Reaksi

Pada tahun ini, anggaran yang diberikan Pemkot Tasikmalaya baru cukup untuk pembinaan hingga pemusatan latihan yang bersumber dari APBD 2022. Namun, untuk keberangkatan ke Peparda Jabar 2022 di Bekasi, pihaknya mengaku masih kebingungan.

"Makanya sayang juga kalau tidak ada biaya untuk berangkat. Reputasi Kota Tasikmalaya sebagai daerah pencetak atlet bisa pudar dan hal itu bisa menurunkan motivasi calon atlet lain di kota santri," kata cepi.

"Kami berharap tetap berlaga di Peparda karena sudah intens berlatih. Kasihan sudah berlatih enggak tanding mah," ujar Cepi yang merupakan langganan peraih medali di cabor para-
bowling itu, menambahkan.

Baca Juga: Muslim Kota Banjar Gelar Sholat Ghaib untuk Pendiri Jabar Bergerak Zillenials, Eril

Tetapi dalam audiensi, pihaknya mengaku berbesar hati karena ada komitmen dari Pemkot Tasikmalaya melalui Disporabudpar dan Komisi 4 DPRD untuk berusaha mencari solusi agar mereka tetap berangkat dan menjaga nama baik Kota Tasikmalaya.

Seperti yang dilontarkan Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya H Dede Muharam. Politisi PKS itu mengaku sangat menyesalkan bila kontingen NPCI yang sarat prestasi dibiarkan tidak berangkat atau justru hengkang membela daerah lain yang menawarkan fasilitas dan bonus menggiurkan.

Makanya pihaknya akan lakukan advokasi di pembahasan perubahan APBDP 2022. "Kita nanti
lihat dan tentu kami akan berusaha meyakinkan bangar untuk hadir dan tergerak untuk membantu perjuangan para atlet NPCI yang sukses membawa harum nama Kota Tasik.

Baca Juga: Kini, Giliran Komisi 2 Soroti Pengelolaan Islamic Center. Hidayat: Harus Dipegang Secara Profesional

Kalaupun tetap minim, sumber lain seperti corporate social responsibility (CSR) perusahaan sebaiknya bisa jadi solusi," kata Dede.*



Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler