"Selama ini kita juga mengamati kekuatan setiap calon lawan, termasuk Kabomania. Bila para pemain tampil on fire dan mampu menjalankan strategi yang telah disusun selama latihan, bukan mustahil kita bisa bikin kejutan," ujar Nurdin.
Dengan strategi 4-3-3 yang jadi pilihan pelatih Nurdin, ia menyiapkan trio Dea, Anggara dan Robby untuk menggedor pertahanan Kabomania.
Baca Juga: Warga Masih Berduka Akibat Bencana, Aksi Joged Tiktok Bupati Garut di Lombok Mendapat Kecaman
Di lapangan tengah, ia mempercayakan kuartet Faruqi, Lukman, Ganjar dan sang kapten Dede Yoga. Sementara di jantung pertahanan, konbinasi Peri, Hadi, Rio, Ganjar akan bahu membahu bersama Ikbal Ambani sebagai palang pintu terakhir pertahanan Persitas.
Ketua Umum Persitas Basuki Rahmat meyakini, status underdog yang disematkan pada Persitas acapkali membuat para pemainnya "mangprang" dan bermain lepas.
"Mudah-mudahan dewi fortuna berpihak pada Persitas," ujar Uki, sapaan akrabnya.
Baca Juga: Dampak Banjir Bandang Garut, 8 Jembatan Rusak dan Butuh Penanganan
Selain berada satu grup dengan PSKC, perjuangan Persitas untuk melewati babak penyisihan grup ini harus melewati hadangan Persima, Persigar, Perses dan Persikab.
"Ya bisa dibilang kita berada di grup neraka. Tetapi untuk menjadi tim besar, ya kita harus terbiasa berhadapan dengan besar yang punya sejarah panjang pula," ujar Uki.***