Lika Liku Persitas Tasikmalaya, Klub Sepak Bola yang tak Memiliki Stadion Sepak Bola

- 3 September 2022, 09:12 WIB
Manager Persitas, DR. Basuki Rahmat hadir dalam podcast Kabar Priangan mengupas tuntas tentang Persitas.*
Manager Persitas, DR. Basuki Rahmat hadir dalam podcast Kabar Priangan mengupas tuntas tentang Persitas.* /kabar-priangan.com/Gina/

KABAR PRIANGAN - Sepak bola adalah olahraga yang paling digemari oleh berbagai kalangan di Indonesia. Tua muda, miskin kaya, semua suka sepak bola.

Di Indonesia, saat ini sudah banyak bermunculan klub-klub sepakbola yang dikelola secara profesional, mulai dari Persib Bandung hingga RANS Nusantara yang baru promosi ke Liga 1.

Bahkan sejumlah pengusaha, termasuk artis mulai melirik industri sepak bola, karena dunia sepak bola ini merupakan bisnis yang cukup menjanjikan.

Baca Juga: Sebanyak 25 Pemain Persitas Siap Arungi Liga 3 Seri I Provinsi Jawa Barat. Kick Off Digelar Tanggal 27 Agustus

Sayangnya, kemajuan industri sepak bola tanah air ini tak diikuti dengan perkembangan klub-klub sepak bola di daerah.

Di Priangan timur misalnya, klub-klub sepak bola daerahnya masih berkutat pada persoalan klasik, yaitu pada masalah pembiayaan.

Hal ini diakui oleh Manager Persitas, DR. H. Basuki Rahmat, M. Si. Dia mengakui, banyak kendala yang dihadapi untuk bisa meningkatkan prestasi klub yang ditanganinya itu agar bisa berkiprah di kasta yang lebih tinggi.

Baca Juga: Sopir Truk Trailer yang Tabrak Tiang BTS Ditetapkan Sebagai Tersangka. Tertidur Saat Mengemudi

Hadir dalam podcast Kabar Priangan, pria yang akrab disapa Uki ini mengungkapkan, prestasi sepak bola itu berbanding lurus dengan pembiayaan, infrastruktur, dan investor.

"Kita ini kan sebuah klub, namun belum menjadi klub yang besar sebesar Persib karena banyak kendala yang dihadapi, mulai dari biaya, investor, apalagi fasilitas," tambahnya.

Karena untuk meningkatkan performa klub, kata dia, tentunya harus ditunjang oleh pemain-pemain yang berkualitas.

Baca Juga: LIVE Duel Persija vs Bhayangkara FC Malam Ini di Indosiar. Ini Jadwal Acara Indosiar Sabtu 3 September 2022

“Nah, pemain-pemain hebat itu kan bayarannya mahal. Untuk membiayai honor pemain yang bayarannya tinggi, kita perlu biaya,” katanya.

Sementara saat ini kata Uki, Persitas belum bisa membiayai diri sendiri karena belum memiliki sumber penghasilan.

“Satu-satunya sumber penghasilan Persitas adalah tiket pertandingan. Nah masalahnya, masyarakat inginnya gratis kalau nonton Persitas,” kata Basuki.

Baca Juga: Cek Apakah Namamu Muncul Menjadi Anggota Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 di Link Ini

Maka, lanjut dia, hingga saat ini Persitas hanya mengharapkan dari adanya dana hibah dari pemerintah serta sponsor perorangan.

“Ya, semua juga kan tahu, dana hibah ini besarnya seberapa. Untuk membiayai pertandingan saja, dana hibah ini tak cukup,” kata Uki.

"Seharusnya, ada aturan dan rancangan yang jelas dengan dibantu banyak pihak, seperti pemerintah, dinas atau swasta dalam memajukan sepak bola lokal," tukasnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Komjen Agung Budi Maryoto yang Namanya Melambung Sejak Tangani Kasus Ferdy Sambo

Basuki Rahmat menegaskan, hanya segelintir orang saja saat ini yang peduli dengan keberadaan Persitas.

Meskipun begitu, Basuki mengakui mendapat dukungan dari pemerintah walau belum maksimal.

"Setiap ada laga, saya harus mencari-cari dana kesana kemari. Apalagi kalau laga tandang, dana yang dibutuhkan sangat besar, untuk biaya hotel, transportasi, makan,” katanya.

Baca Juga: Kabar Gembira! BSU 2022 Rp600.000 Akan Segera Cair Bulan Ini

Tak hanya itu, kata dia, dari fasilitas pun, Persitas ini adalah klub yang tak memiliki lapangan sepak bola, sehingga sering menumpang di stadion lain.

"Lihat saja Stadion Mangunreja, sangatlah belum layak dipakai padahal antusiasme warga sangat besar. Kemarin saja yang mendaftar seleksi perekrutan mencapai 700 orang," ungkapnya.

Basuki Rahmat mengatakan, jika terus seperti ini besar kemungkinan Persitas sangat tidak mungkin bisa maju ke kancah lebih tinggi.

Baca Juga: SMKN 2 Garut Berprestasi di Ajang Indonesia's Got Talent (IGT), Trending di YouTube

Oleh karena itu, Basuki cukup bersyukur akan perkembangan Persitas meskipun hanya sedikit, walau hanya bisa mempertahankan posisi di seri 1 di liga 3, menurutnya itu saja sudah cukup untuk saat ini.

"Sebab tidak banyak klub yang bisa masuk di seri 1, bahkan Persitas sempat menjadi juara ke 3 di liga 3 pada tahun 2019," ujarnya.(Muharram)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah