Karena tak ada dukungan, tutur Nurseno, pihaknya pun berupaya keras mencari dana hingga akhirnya berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp160 juta.
Setelah berunding dengan seluruh anggota kontingen, akhirnya disepakati untuk menekan biaya seminimal mungkin jika tetap mau berangkat ke Manado dan kontingen pun akhirnya berangkat.
Menurutnya, kontingen dari Jawa Barat merupakan yang terbanyak kedua setelah kontingen tuan rumah dalam ajang tersebut.
Hal ini karena PTMSI Jawa Barat ingin menunjukan jika Jawa Barat memiliki banyak atlet tenis meja yang berpotensi.
Baca Juga: Buka Kejuaraan Tenis Meja, Bupati Ciamis Harapkan Cetak Atlet Muda Berkualitas
Disampaikannya, ke 18 atlet yang dikirim ke ajang Kejurnas Tenis Meja di Kota Manado itu merupakan hasil seleksi yang sangat ketat. Hasilnya memang sangat luar biasa karena mereka mampu menunjukan kualitas mereka dengan meraih prestasi membanggakan.
Hingga Kamis, 20 Oktober 2022 petang, kata Nurseno, kontingen Jawa Barat sudah berhasil merebut 4 medali, 2 emas dan 2 perak. Ke 4 medali didapatkan baik dari kelas beregu maupun perorangan.
"Petang ini juga akan ada atlet kita yang masuk final di kelas perorangan. Dengan demikian perolehan medali kita dipastikan akan kembali bertambah, minimal perak sudah di tangan," katanya.
Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Porprov 2022, Panda Garut Pertanyakan Alokasi Penganggaran