Viral Masjid Perahu Wanareja Cilacap yang Unik dan Megah (2): Pengunjung Mengalir dari Jauh, Banyak Pakai Tayo

- 9 Juli 2023, 20:28 WIB
Danau buatan di depan Masjid As Shodiqin (Masjid Perahu), Kampung Purwasari, Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Di tengahnya terdapat sejumlah pulau kecil serta di seberang ada bangunan rumah bergaya Eropa berbentuk kastil.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Danau buatan di depan Masjid As Shodiqin (Masjid Perahu), Kampung Purwasari, Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Di tengahnya terdapat sejumlah pulau kecil serta di seberang ada bangunan rumah bergaya Eropa berbentuk kastil.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil /

KABAR PRIANGAN - Keberadaan Masjid As Shodiqin yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Perahu di Blok Cukangawi, Kampung Purwasari, Desa Madura, Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, langsung menyedot perhatian warga. Sejak dibuka pada Februari 2023 lalu, masjid tersebut didatangi banyak pengunjung dari berbagai daerah.

Tak hanya dari wilayah sekitar seperti Kecamatan Majenang dan Sidareja Kabupaten Cilacap, banyak juga pengunjung Masjid Perahu dari daerah jauh yang ngahajakeun (sengaja) datang. Seperti dari Purwokerto, Banyumas, Cilacap Kota di Jawa Tengah, hingga daerah-daerah di Jawa Barat misalnya Banjar, Ciamis, serta Tasikmalaya.

Baca Juga: Viral Masjid Perahu Wanareja Cilacap yang Unik dan Megah (1): Terdapat Danau Buatan hingga Kastil Gaya Eropa

Selain karena desainnya yang unik berbentuk perahu sehingga viral, lokasi Masjid Perahu  strategis berada di jalur utama selatan Pulau Jawa. Tepatnya perlintasan Kota Banjar Jawa
Barat-Purwokerto Jawa Tengah. Sejumlah fasilitas tersedia di rest area tersebut. Di kawasan masjid yang mempunyai pemandangan indah termasuk danau buatan, ada pula Rumah Makan Talaga Sunda serta 30 kios jajanan yang berjejer di areal parkir.

Suasana di dalam ruang utama Masjid As Shodiqin (Masjid Perahu). Terdapat batu besar di sebelah mimbar.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Suasana di dalam ruang utama Masjid As Shodiqin (Masjid Perahu). Terdapat batu besar di sebelah mimbar.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Adapun banyak pengujung dari wilayah Jawa Barat yang sengaja datang karena kawasan tersebut dekat dengan Jabar. Tak heran, seperti Kecamatan Dayeuhluhur, warganya pun berbahasa Sunda. 

Baca Juga: Budidaya Anggur Bisa Dilakukan Siapa Saja, Ini Tips Menanam Anggur dari Slamet Holil Warga Majenang Cilacap

Pantauan kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Minggu 18 Juni 2023, pengunjung Masjid Perahu dari wilayah yang dekat seperti Kecamatan Sidareja dan Banjar banyak yang menggunakan kendaraan bak terbuka. Sebagian kendaraan tersebut dipasangi terpal dengan rangka kayu supaya penumpangnya yang duduk di bak tak kepanasan atau kehujanan. Ada juga rombongan emak-emak pengajian serta murid PAUD dan TK yang menyewa odong-odong atau biasa disebut Tayo.

Salah seorang pengunjung yang datang menumpang Tayo adalah Ny. Siti (65). Menurut Siti, dirinya datang berombongan bersama sejumlah tetangga menggunakan kendaraan yang biasanya ditumpangi anak-anak tersebut. Ada tiga Tayo dari kampungnya yang datang beriringan pada siang itu.

Baca Juga: Ledakan di Cilacap Tewaskan Satu Orang, Kerasnya Ledakan Terdengar hingga Pasar Majenang

Siti mengaku membayar ongkos Tayo dari Sidareja Rp 30 ribu. Karena untuk masuk kawasan Masjid Perahu tak harus mempunyai tiket, maka selain untuk ongkos dirinya hanya perlu biaya untuk jajan sekadarnya. "Jajan di sini juga banyak warung, ya Rp 50 ribu sudah cukup untuk ongkos, makan dan minum. Apalagi kalau bawa timbel dari rumah. Di sini bisa Salat Zuhur sekalian melihat kemegahan Masjid Perahu dan pemandangan sekitarnya," ujar Siti.

Saung-saung di Rumah Makan Talaga Sunda, Kawasan Rest Area Masjid Perahu, untuk makan secara lesehan.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Saung-saung di Rumah Makan Talaga Sunda, Kawasan Rest Area Masjid Perahu, untuk makan secara lesehan.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Pengunjung lainnya, Ny Yani (45) mengatakan awal dirinya mengetahui Masjid Perahu ketika dalam perjalanan dari Tasikmalaya ke Majenang. Yani yang berasal dari Majenang, merasa tak asing dengan lokasi itu karena sering dilewatinya sejak tahun 1990-an saat masih kuliah di Tasikmalaya. Namun kini lokasi itu pangling. "Telah berbeda dengan dulu, di sini sekarang sudah ramai," ucapnya. 

Baca Juga: Perlawanan terhadap Mafia Tanah di Banjar dan Cilacap: Pasang Patok, Anti Cekcok, Anti Caplok

Menurutnya, beberapa tahun lalu kawasan rest area itu berupa pesawahan. Ia sempat bertanya-tanya ketika mulai dua tahun lalu hingga awal tahun ini di lokasi itu ditutupi seng tanda sedang berlangsung pembangunan. "Kirain teh mau dibangun apa, ternyata sekarang jadi lokasi rest area," ujar Yani yang kini berdomisili di Kota Tasikmalaya itu.

Konsumen Rumah Makan Talaga Sunda dapat menyantap makanan di Taman Anggur.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil
Konsumen Rumah Makan Talaga Sunda dapat menyantap makanan di Taman Anggur.*/kabar-priangan.com/Arief Farihan Kamil

Dengan adanya Rest Area Masjid Perahu, Yani mengaku bersama keluarganya kini dapat beristirahat melepas penat sekaligus menunaikan ibadah salat di lokasi tersebut jika dalam perjalanan Majenang-Tasikmalaya atau sebaliknya. Sebelumnya, ia biasa beristirahat di daerah yang masuk Kecamatan Dayeuhluhur Cilacap atau mampir ke Kawasan Doboku Banjar.

"Lokasi rest area ini strategis karena berada di pinggir jalan perlintasan utama, jadi bisa ibadah salat sekaligus beristirahat. Masjid Perahu ini juga nyaman dengan pemandangan bagus di sekitarnya," ujar Yani.***

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x