Ponpes Al-Hikamussalafiyyah Terapkan Aturan Orang Tua Santri Tak Boleh ke Pesantren

21 Juli 2021, 14:52 WIB
Pimpinan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, KH Sa'dulloh . /Istimewa/


KABAR PRIANGAN - Pengurus Pesantren (Ponpes) Al-Hikamussalafiyyah di Tanjungkerta Sumedang melarang orang tua para siswa datang menjenguk ke pesantren.

Aturan ini mengingat pandemi Covid-19 masih ada serta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih terus berlanjut, dan orang yang terpapar Covid-19 dari hari kehari masih terus bertambah.

"Menyikapi kondisi seperti ini, Ponpes Al-Hikamussalafiyyah membuat aturan, orang tua jangan dulu menjenguk anaknya ke pesantren, juga dilarang dulu sowan ke guru dan Kyai," ujar Pimpinan Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, KH Sa'dulloh dihadapan para santri, Rabu 21 Juli 2021.

Baca Juga: Milwaukee Bucks Juara lagi NBA Setelah Menanti 50 Tahun

Sa'dulloh memohon para santri faham bahwa saat ini sedang belajar di masa pandemi.
Sehingga harus memenuhi beberapa aturan yang diberlakukan di pesantren, salah satunya setiap hari harus melaksanakan protokol kesehatan dan jangan ingin dijenguk oleh orang tua dulu.

Ia menggambarkan, penyebaran virus Covid-19 varian delta ini sangat cepat sekali. Sebagai bentuk usaha, agar virus Covid-19 tidak masuk wilayah Ponpes Al-Hikamussalafiyyah, berbagai pengetatan diberlakukan.

Termasuk membuat sejumlah aturan untuk ikhtiar pemutusan rantai Covid-19.
Hal ini juga, tambah dia, tentu untuk menjaga proses belajar mengajar di Ponpes Al-Hikamussalafiyyah terus berjalan.

Baca Juga: Jangan Panik! Jika Harus Isoman Lakukan Hal Ini

"Kalau Covid-19 sudah mengenai para santri, kami khawatir proses belajar mengajar yang sudah berjalan ini akan terganggu, malahan tidak menutup kemungkinan santrinya bisa dipulangkan semua," kata KH Sa'dulloh.

Menurut nya, ada dua hal yang dikhawatirkan kalau orang tua memaksakan diri menjenguk anaknya ke pesantren.

Antara lain, khawatir kalau orang tua ketika menjenguk membawa virus Corona terus menular ke anak yang dijenguknya, dan anak tadi menularkan lagi ke santri-santri yang lain.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 21 Juli 2021: Elsa Nekat Cabut Selang Oksigen Sumarno, Andin Cemburu Berat

Yang kedua, khawatir kalau si anak yang kena virus tapi tanpa gejala, terus menularkan ke orang tua saat ditemuinya, dan orang tua menularkan lagi ke keluarga atau tetangga yang ada di rumahnya. Hal ini dapat memunculkan cluster baru penyebaran virus Covid-19.

"Jadi hal yang terbaik dalam situasi seperti ini yaitu, orang tua jangan dulu menjenguk anaknya. Mohon santri dan orang tua mematuhi peraturan pesantren. Para santri dan orang tua supaya bisa lebih memahami situasi seperti ini," ujarnya.

Sebagai analogi, katanya, kalau seseorang ingin menyebrang jalan, tidak langsung berlari dan mengatakan mati itu urusan Allah SWT.

Baca Juga: 80.000 Pasien Covid-19 di Jawa Barat Jalani Isoman

Tapi hal yang dilakukan tentunya lirik kanan kiri dulu memastikan tidak ada kendaraan yang lewat, kalau sudah pasti aman baru menyebrang.

"Kenapa harus lirik kiri kanan dulu, tentunya sebagai bentuk usaha supaya selamat sampai tujuan dan terhindar dari kematian," imbuhnya.

"Pesantren membuat aturan orang tua jangan menjenguk anaknya, itu sebagai bentuk usaha sebagaimana seseorang tadi lirik kanan kiri sebelum menyebrang. Kami ingin pembelajaran di pesantren terus berlanjut dan santri sehat semuanya," ujar Sa'dulloh.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler