Armalaya UIN Bandung Gelar Kegiatan, Mulai Bedah Potensi Budaya, Pendidikan, hingga Pariwisata Tasikmalaya

31 Januari 2022, 20:59 WIB
Armalaya UIN Bandung pada Sabtu-Minggu 29-30 Januari 2022 menggelar kegiatan di SMPT Fajrul Islam Kecamatan Bungursari Kabupaten Tasikmalaya.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Keluarga Mahasiswa Tasikmalaya (Armalaya) Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung pada Sabtu-Minggu 29-30 Januari 2022 menggelar kegiatan di SMPT Fajrul Islam Kecamatan Bungursari Kabupaten Tasikmalaya.

Kegiatan yang merupakan agenda mahasiswa ini diisi dengan ragam acara. Diantaranya diskusi, ceramah dan forum group discussion (FGD) oleh pemateri-pemateri kompeten di bidangnya.

Dengan Tema “Sareundeuk Saigel Sabobot Sapihanean Ancrub jadi Mahasiswa anu Tarung Tur Adaptip pikeun Ngajugjug Masarakat Adil Makmur”, kegiatan ini menjadi ruang diskusi yang menarik bagi mahasiswa Asal Tasikmalaya yang menempuh pendidikan di UIN Bandung.

Baca Juga: Sebanyak 2.000 Hafiz dan Hafizah se Jawa Barat Diwisuda oleh Gubernur. Ini Kata Ridwan Kamil

Pembahasan-pembahasan dalam kegiatan diskusi mulai dari pembahasan secara fundamental dalam aspek budaya, literasi, pendidikan sampai ekonomi dan politik.

Forum yang berlangsung selama dua hari itu dihadiri langsung oleh dosen aktivis literasi Tasikmalaya sekaligus pengamat politik di Tasikmalaya yakni Dr. Asep Tamam.

Dalam kehadirannya sebagai pemateri, orang yang disebut-sebut sebagai salah seorang motor gerakan literasi Tasikmalaya sekaligus dosen ini membawakan materi mengenai “Menyelisik Budaya Literasi dan Potensi Pendidikan di Tasikmalaya”.

Baca Juga: Aksi Geng Motor yang Meneror Warga dengan Samurai Terekam CCTV. Polisi Segera Buru Para Pelaku

Ia membahas mengenai potensi Tasikmalaya sebagai kiblat pendidikan di Priangan Timur, juga bagaimana strategi meningkatkan minat baca tanpa pembatasan usia dan strata pendidikan mulai dari kalangan mahasiswa, siswa, guru-guru dan lainnya.

Selama ini Asep andil di berbagai organisasi dan komunitas yang berkecimpung dalam dunia literasi seperti Forum Guru Menulis (Gumeulis) se-Priangan Timur, Cibutasi, Formalista (Forum Mahasiswa Penulis Tasikmalaya), Tulip (Teras Untuk Literasi Perempuan), dan lainnya.

Menurut Nadhif, salah seorang panitia kegiatan tersebut, pada materi pertama yang disampaikan oleh Asep, ia bukan hanya bertindak sebagai pemateri yang membahas secara mendalam bagaimana problema pendidikan dan literasi di Tasikmalaya

Baca Juga: Sekretaris PUAN Jabar Hj Euis Sri Junita, SSos, Dorong Kaum Hawa Eksis Hadirkan Energi Baru.

"Namun Pak Asep Tamam juga bertindak sebagai motivator dengan banyak motivasi yang menggairahkan di tengah perbincangan dengan para mahasiswa, bagaimana tidak, pembahasan masa lalu seorang Pak Asep Tamam adalah buku,” ujarnya.

Selain itu, pemateri lainnya tak kalah menarik yaitu salah seorang pegiat desa wisata yang notabenenya beraktivitas di daerah Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, Ali Lukmanudin SH.

Ade yang juga perintis dari organisasi kedaerahan Armalaya, memaparkan tentang revitalisasi pariwisata dan kebudayaan di daerah Tasikmalaya menjadi salah satu pembahasan yang penuh antusiasme peserta.

Baca Juga: Aksi Geng Motor yang Meneror Warga dengan Samurai Terekam CCTV. Polisi Segera Buru Para Pelaku

Perdebatan yang terjadi ketika membicarakan imbas fenomena nasional dengan adanya Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN) terhadap individu-individu masyarakat Tasikmalaya yang bekerja di DKI Jakarta.

"Dengan adanya perpindahan IKN tidak menutup kemungkinan akan adanya perpulangan secara besar-besaran juga yang akan mempengaruhi pada aspek ekonomi, sosial dan budaya," kata Ali.

Kegiatan lainnya seperti bedah film dokumenter mengenai sejarah Tasikmalaya, renungan budaya, hingga mimbar bebas dan teaterikal budaya. Diharapkan kegiatan ini dapat memupuk semangat kader Armalaya dalam menyelisik potensi wisata, ekonomi, dan budaya di Tasikmalaya.

Baca Juga: Anggota GMBI Sumedang Wajib Apel Seminggu Dua Kali

"Sebab merujuk pada pakar Samuel Huntington, bahwa perubahan sosial harus melihat pada hasil dari cipta karya dan rasa yang hidup dalam komunal masyarakat,” ujar Ketua Umum Armalaya Azhar Sirojudin.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler