Hj Chusna Arifah: Orangtua Harus Mau dan Mampu Mendidik Anak, Jika Tidak, Teknologilah yang Akan Mendidiknya

18 Juni 2022, 15:50 WIB
Praktisi Pendidikan Dr Hj Chusna Arifah MPdI, saat menjadi pembicara acara Parenting Islamic Seminar "Aku, Kamu dan Gadget, Bagaimana Mendidik Anak di Era Digital" di Mall Pajajaran, Kota Banjar, Sabtu 11 Juni 2022.* /Kabar-Priangan.com/Dok. SMPIT Uswatun Hasanah Banjar

 

KABAR PRIANGAN - Perkembangan teknologi dunia modern memang memberikan banyak dampak positif, namun di balik itu selalu ada paradoks yang menyertai, biasanya berupa dampak negatif. Termasuk terhadap anak. 

Gadget atau gawai dan televisi adalah sedikit dari banyak hal yang menjauhkan anak dari dunia yang sesungguhnya, termasuk sosialisasi dengan orang sekitar maupun lingkungan. Karena itulah sebagai orangtua harus mau mendengarkan anak dan jadilah sosok orangtua teladan buat anak.

Orangtua jangan bosan mendidik anak, sebab jika tidak mau dan mampu mendidik anak, maka teknologilah yang akan mendidik mereka. Bahkan menjadikan mereka AI (Artificial Intelligence) yaitu anak yang tanpa emosi, empati, dan daya juang.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, Inilah Bacaan Niat dan Artinya

Hal tersebut menjadi salah satu intisari yang disampaikan Praktisi Pendidikan dan Dosen IAID Ciamis Dr Hj Chusna Arifah MPdI, saat menjadi pembicara kegiatan Parenting Islamic Seminar "Aku, Kamu dan Gadget, Bagaimana Mendidik Anak di Era Digital".

Acara yang digelar Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Uswatun Hasanah Banjar di Mall Pajajaran, Kota Banjar, Sabtu 11 Juni 2022, dipandu Moderator Isnaeni Khoirul Bariyyah, SPdI. Puluhan peserta selain orangtua siswa juga kalangan umum, sebagian besar ibu-ibu.

 

Kepala SMPIT Uswatun Hasanah Banjar, Sopan Sopari, MPdI, menyebutkan pihaknya
mengangkat tema tersebut karena saat ini persoalan anak dan gawai menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga: Fakta-fakta Kasus Tabungan Siswa Ratusan Juta yang Macet di Sumedang

Kondisi sekarang yang memasuki masa digital terhubung dengan sebuah keterangan --ada yang menyebut hadits, sebagian pendapat lagi bukan hadits namun ucapan sahabat dari Rasulullah SAW-- yaitu "Didiklah anak-anakmu sesuai dengan perkembangan zaman".

"Tentunya kita tidak bisa memungkiri sejak balita pun anak-anak sudah dihadapkan dengan sebuah screen, sebuah layar, sehingga itu semua mendorong cara pandang, cara mendidik, dan cara komunikasi juga berubah. Tantangan datang, perubahan datang, maka tantangannya pun berubah," kata Sopan dalam sambutannya.

Hal tersebut, lanjut Sopan, menjadi tantangan kita bersama bahwa di era gawai sekarang yang mungkin menjadi masalah baru agar jangan sampai mendatangkan masalah yang baru lagi. Ketika anak-anak pulang dari sekolah ke rumah, mereka asyik bersosialisasi dengan gawainya, lupa dengan tetangganya atau bahkan mungkin lupa dengan lingkungan rumah sekalipun.

Baca Juga: Persib Bandung Ucapkan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya 2 Bobotoh di Stadion GBLA Saat Laga Melawan Persebaya

"Sehingga ini menjadi tantangan kita bersama untuk senantiasa mendidik anak kita. Jangan sampai anak-anak kita Generasi Z ini seperti telur, ketika jatuh langsung pecah. Tapi harus seperti bola bekel, ketika jatuh maka akan melompat lebih tinggi. Ketika kita tekan lebih deras, maka akan melompat lebih tinggi lagi," ujar Sopan.

Ketua Komite SMPIT Uswatun Hasanah Banjar, Ahmad Yani, menyebutkan tema yang diangkat dalam seminar tersebut sangat penting dan tepat. 

Praktisi Pendidikan Dr Hj Chusna Arifah MPdI, berfoto bersama panitia seusai kegiatan seminar yang digelar SMPIT Uswatun Hasanah Banjar di Mall Pajajaran, Kota Banjar, Sabtu 11 Juni 2022.* Dok. SMPIT Uswatun Hasanah Banjar

"Tepat sekali karena saya secara pribadi punya anak yang umur-umurnya, saya bilang lebih dekat kepada gawainya daripada kepada saya gitu. Kalau secara materi, secara keuangan dekatnya kepada saya, tapi melihat secara pergaulan dia lebih dekatnya ke gawai," ujar Ahmad.

Baca Juga: Samsat Keliling Priangan Timur Hari Ini, Sabtu 18 Juni 2022

"Mengingat di zaman yang serbadaring ini, kita tentu berharap dan berdoa agar anak-anak kita
selamat dari godaan-godaan negatif sosial media. Semoga kita semua mendapatkan keberkahan setelah mengikuti acara ini, ada hikmah yang didapat, ada ilmu yang diperoleh," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Banjar Uswatun Hasanah, H Daryono, SH, mengatakan, seminar ini menjadi salah satu sarana yang bisa dijadikan ajang silaturahmi antara sekolah dan orangtua murid.

"Mudah-mudahan acara ini dapat dipahami oleh seluruh peserta, sehingga ilmu atau materi yang disampaikan bisa kita terapkan dan diaplikasikan kepada anak-anak kita dalam kehidupan sehari-
hari," ujar Daryono.

Baca Juga: Emosi Negatif Pengaruhi Level Energi dan Bisa Membahayakan Kesehatan, Simak Penjelasannya

Pada akhir acara sejumlah peserta mendapatkan doorprize buku "Gia: The Diary of A Little Angel" karya Irma Irawati. Buku tersebut menceritakan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari sosok (Almh) De Gia atau Nazila Apregia Reigane, 

putri bungsu Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis KH Dr Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA, MAg (Kang Icep) dan Hj. Chusna Arifah. De Gia, sapaan akrabnya, wafat beberapa waktu lalu karena Acute Myeloid Leukimia.

Selain itu peserta yang beruntung mendapatkan doorprize dua paket seafood senilai Rp 150.000 per paket dari RM Jiemas Cemal-Cemil Banjar.*

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler