“Ya sesuai prokes, peserta dibatasi maksimal 40 peserta. Karena khusus pelaksanaan di tahun 2022 untuk jenjang kota menggunakan luring,” ujar Asep yang juga salah seorang panitia Pelaksana kegiatan.
Hanya saja, ia tak memungkiri bila melihat hasil lomba, ada perbedaan mencolok atau jomplang antara koleksi skor peserta yang masuk tiga besar dengan di luar itu.
Baca Juga: Pamflet Foto Mesra Oknum Kades, Terpampang di Sejumlah Pos Ronda Desa Ganjaresik Sumedang
Menurut dia, hal itu menjadi salah satu indikator bahwa pola pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dijalankan selama pandemi Covid -19 kurang berjalan efektif di sejumlah wilayah.
Memang kata dia, hal itu belum mewakili evaluasi maupun asumsi awal itu, sehingga perlu kajian lebih komprehensif.
Sebab jumlah peserta di dua mata lomba yakni IPA dan Matematika sangat terbatas yakni setiap kecamatan diwakili dua sekolah yang jadi juara di olimpiade Sains tingkat kecamatan.
"Tetapi fakta itu jadi salah satu indikator yang mempengaruhi dan tentu akan jadi bahan evaluasi bersama, " kata Asep usai acara.
Maka, kata dia, upaya pemulihan pembelajaran harus secara masif dilakukan oleh para pengelola sekolah agar ada pemerataan kualitas dan prestasi peserta didik bisa tercapai.
Sebab pada dasarnya, melalui kompetisi ini diharapkan terbangun ruang seluas-luasnya bagi siswa untuk mengeksplorasi kemampuan dalam bidang sains dan mencapai puncak potensi terbaiknya.***