Tim PbM-KP Faperta Unsil Tasikmalaya Dorong Diversifikasi Pangan Non-Beras di Perumahan Pondok Tandala Kawalu

- 25 September 2022, 17:39 WIB
Ketua Pelaksana PbM-KP Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Dr H D Yadi Heryadi (kiri), secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga.*
Ketua Pelaksana PbM-KP Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Dr H D Yadi Heryadi (kiri), secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga.* /Kabar-Priangan.com/Istimewa

KABAR PRIANGAN - Setelah banyak warga masih belum bisa move on dari badai pandemi, upaya penganekaragaman atau diversifikasi pangan bisa menjadi salah satu jalan keluar yang dianggap paling baik untuk memecahkan masalah pemenuhan kebutuhan pangan. 

Melalui penataan pola makan yang tidak hanya bergantung pada satu sumber pangan (beras), memungkinkan masyarakat dapat menetapkan pangan pilihan sendiri. Sehingga dapat menguatkan ketahanan pangan keluarga masing-masing yang berujung pada peningkatan ketahanan pangan nasional.

Ketahanan pangan tersebut penting sebab berdasarkan data dari Badan Pusat Satistik (BPS) Kota Tasikmalaya misalnya, jumlah warga miskin di kota ini mengalami kenaikan sebanyak 3,33 ribu jiwa atau 0,16 persen dari 86,13 ribu jiwa (12,97 persen) pada tahun 2020 ,menjadi 89,46 ribu jiwa (13,13 persen) pada tahun 2021.

Baca Juga: Rumah Kontrakan di Ciawi Tasikmalaya Digerebek Tim Maung Galunggung, Ternyata Selama Ini Jadi Gudang Miras

"Nah percepatan penganekaragaman produk konsumsi pangan dan gizi masyarakat salah satunya dapat ditempuh melalui peran PKK/organisasi Wanita/KUBE yang berada di lingkup masyarakat untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam memproduksi dan mengonsumsi pangan lokal yang aman serta berbagai pembinaan oleh berbagai pihak terkait,"

kata Ketua Program PbM-KP Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya Dr H D Yadi Heryadi, Ir, MSc, seusai kegiatan di Perumahan Pondok Tandala Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Minggu 25 September 2022.

Dadi menambahkan, selain penyuluhan untuk peningkatan kesadaran mengonsumsi bahan pangan lokal, warga juga diberikan materi pengenalan pangan lokal dan manfaatnya, dikenalkan sumber-sumber karbohidrat alternatif dari umbi2an seperti gembili, ganyong, umbi garut, talas, sorgum dan lainnya.

Baca Juga: Penyidikan Kejari Sumedang Dalam Kasus Korupsi yang Libatkan Pejabat UPTR Harus Diluruskan

Teknologi pengolahan pangan lokal dan praktik pengolahan beberapa resep produk olahan berbasis kearifan lokal/non-beras juga turut diberikan. Berbagai materi ini diberikan mengantisipasi kenyataan bahwa kapasitas PKK untuk menjadi pionir penggunaan bahan baku pangan lokal masih terbatas

karena sampai saat ini kesadaran dan implementasi pola diversifikasi pangan lokal pada level keluarga masih rendah. PKK juga diberikan bantuan sebagai pemicu kegiatan dalam bentuk alat untuk mengolah produk dan bantuan bahan baku untuk praktek dan produk yang diproduksi

dari ubi kayu dan ubi jalar serta disajikan kepada warga yang selesai mengikuti melaksanakan Salat Jumat (Jumat Barokah) di Masjid Perumahan Pondok Tandala sebagai upaya pemasyarakatan produk olahan berbasis bahan baku non-beras.

Baca Juga: Mobil Pikap Bermuatan Ikan Terjun ke Parit di Panawangan Jalur Ciamis-Cirebon, Pengemudi Meninggal Dunia

Selain Yadi, kegiatan yang digelar sejak 18 September 2022 bekerja sama dengan KUBE Kaireina dan Tim Penggerak PKK Perumahan Pondok Tandala Kawalu Kota Tasikmalaya dilakukan bersama
Hj Betty Rofatin, Ir,MP, Intan Nur Cahya, SP, MP dan Yogi Nirwanto, MP.

Ketua RW 007 Perumahan Pondok Tandala Kawalu, Atang Suryana, MP, mengatakan  kegiatan ini sangat positif dalam mendorong dan memberikan informasi kepada masyarakat

tentang pentingnya bahan pangan non-beras dalam rangka ketahanan pangan dan berharap kegiatan ini akan berlangsung terus dalam level yang lebih luas.

Baca Juga: Timnas Indonesia vs Curacao 3-2, Peringkat Merah-Putih Bakal Naik Dua Tingkat, Ini Dua Negara yang Tergeser

"Apalagi ibu-ibu PKK dan peserta lain juga sangat antusias dalam menerima berbagai informasi yang diberikan oleh narasumber dalam penyuluhan yang diberikan," ujar Atang.

Ketua Pelaksana PbM-KP Unsil Yadi Heryadi menambahkan, kegiatan ini merupakan kontribusi dan sumbangsih Unsil walaupun dalam jumlah yang kecil.

Namun ia berharap hasil kegiatan pemasyarakatan diversifikasi produk olahan berbasis kearifan lokal/non-beras ini ini akan terus menular kepada anggota masyarakat lainnya. Sehingga dalam level yang lebih tinggi akan mengurangi ketergantungan terhadap pangan yaitu konsumsi beras di Indonesia.*

 

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x