Menulis Asyik dengan Teknologi Tepat Guna dari Genggaman Gawaimu

- 4 November 2023, 18:30 WIB
Ratnawati, SPd, MPd, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.*/Kabar-Priangan.com/Dok. Pribadi
Ratnawati, SPd, MPd, Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh Ciamis.*/Kabar-Priangan.com/Dok. Pribadi /

KABAR PRIANGAN - Sudah dapat notifikasi email? Begitulah biasanya yang ditanyakan oleh sesama mahasiswa untuk mengecek apakah tugas menulis dari dosen sudah masuk ke email mereka atau belum.

Pada Abad 21 ini mahasiswa dituntut untuk memiliki ketrampilan minimal 4C (komunikasi, kolaborasi, kreativitas, dan pemikiran kritis) untuk berkompetisi pada persaingan global dunia. Dunia menulis berbahasa global memiliki peran krusial saat ini untuk menunjukkan eksistensi dan kelayakan mereka sebagai akademisi, profesional dan wirausahawan yang terepresentasi pada beberapa contoh lingkup pekerjaan seperti content creator, blogger, influencer, dan personal branding bagi siapaun profesi mereka.

Sayangnya, menulis masih menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dilansir dari Deane pada tulisannya di jurnal Educational Psychologist (2018) mengungkapkan bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan yang kompleks dan membutuhkan proses panjang sampai menghasilkan manuskrip yang siap dibaca khalyak umum. Kegiatan ini dianggap kompleks karena keterampilan ini membutuhkan integrasi beberapa kapasitas mereka berupa kecakapan berfikir kiritis, kekayaan kosakata, kemahiran struktur kalimat, dan kontekstualisasi karya tulis sesuai genrenya untuk menuangkan gagasan dalam sebuah ide tertulis. Sedangkan proses panjang juga dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah karya yang kredibel untuk dibaca melalui proses kegiatan sebelum menulis, kegiatan inti menulis dan kegiatan pasca sampai dengan tulisan itu layak untuk dipublikasikan.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

Karena prosesnya berliku-liku dan menantang, tak heran beberapa ahli menyebutkan bahwa mahasiswa perlu dibekali kemampuan kognitif (berfikir kritis), metacognitif (mengatur diri dan strategi), sociobehavior (berdiskusi, menerima umpan balik ), dan motivasional (Kegigihan dan control emosi) untuk sebuah karya tulis. Hal ini diungkapkan oleh Zimmerman pada tahun 2013, tentang bagaimana menjadikan penulis yang memiliki self-regulated learning tinggi.

Dunia pendidikan terutama di pendidikan tinggi sangatlah bertransformasi ke arah digital pada dekade terakhir ini. Penggunaan smart phone atau telepon pintar manjadi primadona pada utilisasi pendidikan dari berbagai level pendidikan karena mudah dibawa, mudah dioperasikan dan tentunya aplikasi dapat terunduh dari gadget atau gawai dengan mudah dan gratis. Dilansir dari penelitian yang dilakukan Shortt bersama dengan teman-temannya pada tahun ini yang menyetujui adanya fakta ini.

Berbagai aplikasipun dapat diunduh melalui telfon pintar ini yang tentunya sangat mendukung aktifitas pembelajaran menulis di kelas sehingga suasana kelas menulis menjadi asyik. Beberapa aplikasi yang dapat diunduh dan dimanfaatkan secara gratis melalui gadget mereka adalah ChatGPT, Google Docs, Grammarly, QuilBott dan banyak lainnya untuk mendukung kegiatan pembelajaran di kelas baik secara tatap muka dan virtual.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x